AMBON, Siwalimanews – Anggota DPRD Maluku Jantje Wenno menilai, pengelolaan pariwisata di Provinsi Maluku masih sangat buruk, dibanding daerah lain di Indonesia.

Pasalnya, pada beberapa tempat yang menjadi lokasi parawisata, ternyata tidak tersedia fasilitas pendukung seperti toilet dan sebagainya.

Salah satu fasilitas parawisata yang tidak tersedia fasilitas tersebut yakni di Taman Martha Christina Tiahahu yang terletak di kawasan Karang Panjang Ambon. Akibatnya, sejumlah turis manca negara yang sedang berwisata di monumen itu. harus berkeliaran untuk mencari fasilitas seperti toilet umum dan ini terjadi pada, Selasa (25/6).

Alhasil, toilet Kantor DPRD Provinsi Maluku yang berada di samping monumen Martha Christina Tiahahu menjadi sasaran dari sejumlah turis untuk datang membuang air kecil.

Fakta buruknya lagi, kedatangan para turis ke Kantor DPRD untuk buang air kecil, disaksikan langsung oleh sejumlah anggota maupun ASN DPRD.

Baca Juga: Samloy Soal Video Asusila: Ada Perubahan Tren Negatif

“Pengelolaan pariwisata di Maluku khususnya Kota Ambon yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku ini masih sangat buruk, bayangkan saja toilet saja tidak ada, akibatnya turis harus mencari toilet,” kesal Wenno kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (25/6).

Pemerintah Provinsi melalui OPD teknis kata Wenno, harus belajar dari daerah lain, seperti Kota Kupang dalam pengelolaan tempat wisata sehingga dapat diterapkan di Maluku.

Jika pengelolaan parawisata di Maluku tidak mengedepankan pelayanan yang maksimal, maka Wenno meyakini para wisatawan akan enggan berwisata ke Maluku.

“Kalau kita kunjungi daerah lain seperti Kupang semua fasilitas pendukung dilokasi wisata itu lengkap dan membuat nyaman. Saya yakin kalau kita tidak mengubah tata kelola tempat wisata kita, maka kedepannya pasti para turis enggan datang di Maluku,” tegasnya.(S-20)