AMBON, Siwalimanews – Warga Jemaat GPM Imanuel Karang Panjang, khususnya sektor 1 Bait Eden minta kepada Majelis Pekerja Harian Sinode GPM untuk menjadikan mereka sebagai jemaat sendiri yang terpisah dari Jemaat Imanuel.

Pasalnya usai, MPH Sinode mengeluarkan mandat untuk pemekaran sektor ini ditangguhkan pada beberapa bulan lalu, hingga saat ini mereka tak mendapat pelayanan dari Majelis Jemaat GPM Imanuel dan para pendeta.

Bahkan beredar informasi dari warga sektor I, beberapa pendata sudah dilarang untuk melayani mereka, sehingga 200 KK yang mendiami sektor tersebut pasrah menunggu waktu untuk dilayani.

“Kita sudah tidak dilayani oleh pendeta bahkan majelis jemaat hampir 1 tahun belakangan ini. Kami juga heran, hanya karena persoalan pemekaran sektor yang kami tidak terima, dengan alasan kami belum siap berbuntut pada hilangnya pelayanan bagi kami. Bahkan salah satu pendeta yang kita minta untuk melayani pertama kali, ketika dihubungi kembali sang pelayan firman ini mengatakan jika dirinya sudah diintervensi dan dilarang untuk melayani kami, entah oleh siapa,” beber salah satu perwakilan warga sektor I Baith Eden Ben Pattiruhu dalam keterangan persnya di gedung gereja sementara sektor 1 Bait eden, Minggu (28/5).

Padahal kata Ben, mereka adalah warga GPM, dan jemaat ini bukan milik pendeta. Bahkan dirinya bingung bagimana bisa hanya persoalan pemekaran, mengapa sektor Bait Eden diperlakukan seperti anak tiri.

Baca Juga: Lantik 7 Penjabat Kades, Ini Pesan Bupati

“Ynag menjadi pertanyaan, apakah kita bukan warga jemaat GPM, sehingga kita di anak tirikan? Bahkan 7 majelis yang ada dalam sektor kami pun di skors oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Imanuel, hal ini makin membuat kami bingung,” tuturnya.

Ia mengaku, pengurus sektor I Bait Eden telah menyurati Sinode GPM untuk mendapatkan pendampingan, namun hingga sekarang mereka tak menerima balasan surat tersebut.

“Saat ini kami hanya minta para pendeta pensiunan untuk melayani kami. Terhadap hal inipun kami sudah sangat resah, kami tak tahu sampai kapan akan menahan 200 KK yang ada di sektor ini ketika tidak ada pelayanan,” cetusnya sembari menambahkan “Kami hampir tak mampu, pada akhirnya ketika mereka memilih untuk menyeberang kami tak bisa menahan mereka,” tandasnya.

Untuk itu, Ketua Sinode GPM sebagai pimpinan umat diminta agar, dapat memanggil para pihak yang telah menolak untuk melayani warga Sektor I Bait Eden agar bisa mendapatkan penjelasan yang jelas, sebab 200 KK ini sudah hampir habis kesabaran mereka.

“Kami tetap GPM tidak kemana mana. Namun kami hampir ada di persimpangan ketika kami tak lagi diperdulikan oleh ketua majelis jemaat, majelis pimpinan klasis hingga MPH Sinode GPM yang menjadi pimpinan tertinggi dari jemaat-jemaat GPM,” bebernya.

Lebih lanjut ia berharap, Ketua MPH Sinode GPM sebagai pimpinan dapat menyelesaikan persoalan ini dengan memanggil semua pihak yang terlibat yang membuat warga sektor I tak mendapatkan pelayanan untuk diminta pertanggungjawaban mereka.

Kami ini warga GPM, kami tidak kemana- mana segingga kami berharap persoalan ini cepat selesai dan pastinya kami sudah tak ingin bergabung dengan jemaat GPM Imanuel Karpan, untuk itu kami minta agar Ketua Sinode dapat mekarkan kami menjadi jemaat sendiri, sehingga kami dapat dilayani dan kami akan mengurus jemaat kami sendiri dengan baik, itu harapan 200 KK ini,’ ungkapnya.(S-26)