Warga Latu Palang Jalan, Aktivitas Trans Seram Lumpuh
PIRU, Siwalimanews – Warga Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat melakukan aksi pemalangan jalan.
Aksi ini dilakukan, buntut dari tak terimanya warga Desa Latu akibat salah satu pemuda desa tersebut dianiaya hingga babak belur oleh puluhan pemuda Desa Hualoi. Akibat dari aksi warga ini, membuat jalan trans Pulau Seram lumpuh total.
Warga Desa Latu Ardi Musa yang juga mewakili keluarga korban kepada Siwalimanews, Selasa (19/11) menjelaskan, pemalangan jalan yang dilakukan warga ini didominasi oleh keluarga korban, karena mereka tidak terima penganiayaan yang dilakukan pemuda Hualoi.
“Aksi yang dilakukan warga ini, tidak lain hanya bertujuan agar para pelaku penganiayaan dapat segera ditangkap oleh Aparat Kepolisian Polres SBB dan di proses secara hokum,” tandas Ardi.
Menurutnya, penganiayaan yang dilakukan terhadap keluarganya ini, sangat tidak manusiawi sehingga membuat korban mengalami luka yang cukup parah karena dipukul dengan balok kayu. Atas pemukulan tersebut mengakibatkan lima gigi korban rontok dan rahang bergoyang, serta memar dibagian bibir dan muka.
Baca Juga: Enam Kali Terdengar Ledakan Bom di Perbatasan Desa Latu & HualoySedangkan korban Jait Wakanno, mengalami luka robek di kepala akibat benda tumpul. Akibat luka yang cukup para korban Patty saat ini dirawat di Puskesmas Latu, dan Wakanno dirawat di rumahnya. Untuk itu ia minta kepada pihak Polres SBB untuk segera menahan para pelaku secepatnya.
Jika para pelaku yang berjumlah puluhan orang itu belum ditangkap, maka jalan linta seram tersebut tidak akan dibuka.
” Selaku keluarga koran kami sampaikan agar pemkab dan polres segera ambil langkah secepatnya untuk menahan para pelaku. Apa bila belum ditahan semuanya, maka Jalan Trans Seram tidak akan dibuka,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, pihak kepolisian harus bergerak secepatnya agar para pelaku dapat diamankan, sehingga nantinya dengan terbukti penangkapan para pelaku itu untuk memuaskan keluarga dan penangkapan harus ada bukti secara fisik dengan ditunjukan foto atau video dari kepolisian.
Untuk itu ia berharap, pihak kepolisian jangan tinggal diam dalam menangkap para pelaku, sehingga jalan ini bisa dibuka dan aktivitas bisa berjalan seperti biasanya.
“Selaku pihak keluarga saya minta kepada masyarakat Latu terutama pemda untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak diinginkan karena persoalan ini sudah ditangani pihak kepolisian,” himbaunya. (S-18)
Tinggalkan Balasan