PIRU, Siwalimanews – Warga Desa Kamal dan Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, saling serang dan memblokade jalan, sehingga aktivitas Jalan Trans Seram Lumpuh.

Pantauan Siwalimanews, konsentrasi massa antar warga di kedua desa bertetangga ini, sempat tegang, lantaran masing-masing warga menggunakan senjata tajam seperti parang, tombak dan anak panah untuk saling serang.

Bentrokan tersebut awalnya terjadi dimana salah satu warga Desa Nuruwe diduga mengalami kecelakaan dengan sepeda motor di Desa Kamal. Dari kejadian kecelakaan itu, warga Desa Nuruwe menuding warga Desa Kamal yang telah memukul korban bukan terjadi kecelakaan, sehingga terjadi konsentrasi massa di perbatasan kedua desa tersebut hingga saling serang dan memblokade jalan utama Trans Seram tujuan Piru-Kairatu.

Ata insiden bentrok dan blokade jalan yang menghubungkan Kota Piru- Kairatu lumpuh, karena warga yang mau melintas dengan sepeda motor dan mobil  sejak pukul 7.00 WIT tertahan hingga 12.30 WIT.

Kapolres AKBP Dennie Andreas Dharmawan kepada wartawan Senin (3/3) menghimbau, kepada warga Desa Nuruwe dan Kamal, untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Pasalnya, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dibalik insiden yang terjadi antara kelompok masyarakat ini.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Temukan Sejumlah Persoalan Pendidikan

“Benar ada insiden saling serang antara kelompok warga Desa Nuruwe dan Kamal, Senin pagi tadi. Motifnya masih kita dalami. Untuk itu kami himbau masyarakat untuk tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi,” jelas kapolres.

Menurut kapolres, aksi palang jalan dan saling serang antar kelompok masyarakat kedua desa ini dengan menggunakan benda tajam dan benda tumpul, akibat informasi yang tidak jelas.

“Kelompok warga Desa Nuruwe ini menduga, korban FR alias Teteka (25), meninggal karena dianiaya,” ungkap kapolres.

Padahal kata kapolres, FR alias Teteka meninggal dunia diduga akibat kecelakaan lalu lintas. Namun pihaknya masih mendalaminya.

“Korban FR alias Teteka (25), dari arah Desa Kamal, menuju ke Desa Nuruwe, dengan menggunakan kendaraan roda dua, dan diduga terjadi kecelakaan. Personel Polsek Waisarissa yang menerima laporan masyarakat, langsung mendatangi TKP dan membawa pengendara ke Puskesmas Kairatu untuk di lakukan perawatan medis. Namun nyawa FR ini tidak bisa tertolong,” jelas kapolres.

Perwira dengan dua melati dipundaknya itu menegaskan, persoalan tersebut kini sudah ditangani oleh Polres SBB dan saat ini, situasi dan kondisi keamanan di perbatasan kedua desa sudah kembali aman terkendalai.

“Jalur lintas seram dari Piru ke Kairatu maupun sebaliknya sudah bisa dilintasi. Tidak ada lagi aksi palang jalan. Kemudian untuk situasi keamanan sendiri sudah aman. Personel masih kami siagakan diperbatasan kedua desa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi lagi,” tandas kapolres.

Kapolres menambahkan, selain situasid an kondisi telah kembali aman, pihaknya juga telah mengamankan warga yang diduga melakukan provokasi hingga peristiwa tersebut terjadi.

“Mari jaga situasi dan kondisi keamanan. Percayakan sama aparat keamanan. Masyarakat tetap tenang,” himbau kapolres.(S-18)