AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon Dominggus Kaya menemukan sejumlah masalah dalam menurunkan angka stunting. Sejumlah masalah tersebut ditemukan walikota, saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah puskesmas, Rabu (3/7).

Puskesmas yang dikunjungi walikota yakni, Puskesmas Air Salobar, Puskesmas Benteng, Puskesmas Waihaong dan Puskesmas Urimessing.

“Hari ini kami melakukan kunjungan di empat puskesmas dalam rangka untuk kita melihat keterlibatan mereka, terutama untuk bulan intervensi serentak stunting,” ungkap walikota.

Menurut walikota, dalam upaya penurunan angka stunting, ternyata ada berbagai masalah yang ditemui di lapangan, seperti bayi-bayi maupun anak yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Bahkan ada banyak orang tua dari anak maupun bayi yang belum memiliki kartu keluarga, lantaran belum menikah. Akibat dari kendala ini, maka sudah tentu akan berdampak terhadap pelayanan bagi bayi maupun anak.

Baca Juga: KPU: Pelantikan Anggota DPRD Maluku Terpilih September

“Ternyata ketika kita lakukan kunjungan, ada banyak persoalan yang harus dilihat oleh kami di level kebijakan, sebab di lapangan itu ada hal-hal yang sulit mereka selesaikan, misalnya ada NIK yang tidak dimiliki oleh bayi, kemudian ada banyak juga orang tua dari anak-anak yang belum nikah, otomatis belum punya kartu keluarga,” ucap walikota.

Walikota mengaku, jika tidak mempunyai NIK, maka akan sulit mengakses instalasi kesehatan. Tidak hanya itu, keluarga juga sudah pasti tidak akan mendapatkan bantuan-bantuan kesehatan, terutama bagi bayi maupun anak-anak.

“Akibat hal itu, mereka seakan-akan terisolir untuk mendapatkan dukungan, baik itu bantuan dari pemerintah maupun BPJS,” ungkap walikota.

Untuk itu, pihaknya mengumpulkan para lurah dan RT untuk secara bersama melakukan kerja lintas sektor guna melihat berbagai persoalan tersebut, sehingga pada akhirnya pelayanan bagi anak dan bayi di puskesmas maupun posyandu bisa terlayani dengan baik.(S-29)