Walikota: Angkot yang Beroperasi di Ambon 2.138 Unit
AMBON, Siwalimanews – Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga kota maupun pendatang. Salah satu penyebab banyaknya angkutan kota yang jumlah mencapai 2.138 unit. “Itu data Dinas Perhubungan tahun 2023,” terang Penjabat Walikota Ambon Dominggus Kaya ketika membuka Focus Discussion Group tentang yang berlangsung Balai Kota, Kamis (23/1).
Dijelaskan daya dukung Kota Ambon menghadapi masalah cukup berat dengan luas wilayah sebesar 377 km2 dan luas daratan hanya 359,64 km2 dan berkarakter gunung dan bukit.
Dengan penduduk yang berjumlah 359.611 jiwa berada pada daerah pesisir inilah bukti yang menunjukkan kepadatan penduduk kota Ambon yang mencapai 1532 orang/ km2.
“Tidak heran, transportasi Kota Ambon akan sangat ramai, padat dan sibuk serta macet,” ungkapnya.
Itulah yang menjadi masalah yang harus dihadapi bersama kini dan ke depan. Untuk itu ia meminta agar kemacetan menjadi bahan diskusi kepada para peserta.
Baca Juga: Larangan Parkir Depan MCM Dicuekin WargaSelain terkait dengan kemacetan ia juga mengajak peserta untuk membahas terkait dengan transportasi yang ada di kota dengan tajuk manise tersebut.
Menurutnya, berkaitan dengan titik akhir dari semua rute transportasi umum di Ambon, hanya Terminal Mardika yang menjadi satu-satunya terminal yang menampung dan melayani berbagai rute angkutan umum yang masuk ke Kota Ambon.
“Ini tentu mengakibatkan jumlah kendaraan yang masuk hanya menumpuk ke satu titik sehingga menimbulkan kesulitan tersendiri sehingga butuh solusi untuk mengurangi kondisi kemacetan di tengah kota,”pintanya.
Hal lain yang perlu didiskusikan bersama yakni masalah parkiran di Kota Ambon yang belum tertata dengan baik. Permasalahan parkir belum tertangani dengan maksimal.
“Dari segi ruang parkir yang tidak representatif juga tidak memadai untuk menampung jumlah kendaraan sehingga menambah catatan buruk dalam sistem pengelolaan parkir,” ungkapnya.
Olehnya, ia berharap dan percaya peserta yang hadir dalam kegiatan ini memiliki kegelisahan sekaligus semangat yang sama untuk mengatasi permasalahan transportasi, perparkiran di Kota Ambon.
“Mari kita pergunakan waktu ini sebaik-baiknya dalam forum FGD untuk memberikan sumbangsih pemikiran sebagai solusi tindak lanjut dan juga rekomendasi yang tepat untuk mengatasinya,” tandasnya.
Sementara itu Mr. Daniel Soler selaku Kepala Dinas di Henepoin Country yang hadir dalam diskusi tersebut mengaku jumlah angkutan di Ambon menumpuk.
“Mesti ada kebijakan yang diambil seperti memberlakukan jam-jam tertentu untuk angkot beroperasi dan masuk maupun keluar terminal. Hal itu harus diikuti dengan kebijakan serta tindakan tegas dari pemerintah apabila ada yang melanggar,” usulnya.
Ia juga meminta pemerintah harus bertindak tegas dengan melibatkan semua pihak termasuk kepolisian. (S-29)
Tinggalkan Balasan