Wabup: Pastikan Kesehatan Remaja Putri Terbebas Anemia
Gelar Gerakan Nasional Aksi Gizi
MENYONGSONG Hari Sumpah Pemuda ke-94 dan Hari Kesehatan ke 54, bertempat di halaman Kantor Bupati Maluku Barat Daya, Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya gelar kegiatan Gerakan Nasional Aksi Gizi, yang juga secara serentak dilaksanakan oleh 518 Kabupate/Kota se-Indonesia,
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Maluku Barat Daya Agustinus L. Kilikily, Ketua DPR Kabupaten MBD Petrus A. Tunay, Kapolres MBD AKBP Pulung Wietono, Perwakilan Dandim, Perwakilan Kajari, Sekretaris Daerah Alfonsius Siamiloy, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Pimpinan OPD, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten MBD, Ketua DWP Kabupaten MBD, Camat Pulau Moa, Lurah Tiakur, serta Siswa-siswi tingkat SMP dan SMA/SMK.
Dalam laporannya, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Maluku Barat Daya, M. Rahakbauw, masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang menjadi perhatian dari pemerintah adalah kekurangan Zat Gizi yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai usia lanjut. Data Puskesdas 2018 menunjukan ada anemia pada anak usia 5 sampai 11 tahun sebesar 26,8 % dan pada usia 15-24 tahun sebesar 42 %, atau dapat dikatakan ada sekitar 100 anak di Indonesia menderita anemia. Upaya yang dilakukan melalui pendidikan gizi seimbang dan suplementasi tablet tambah darah khususnya bagi kelompok remaja putri.
“Suplementasi tablet tambah darah mulai digunakan tahun 2015. dengan minum satu tablet setiap seminggu dalam setahun bagi remaja putri usia 12 sampai 18 tahun. Disamping itu juga kurangnya pengetahuan dan ketekunan dalam mengkonsumsi tablet tambah darah menjadi penyebab tingginya angka anemia pada kelompok umur remaja putri,” katanya.
Tujuan gerakan aksi adalah untuk mencegah anemia pada remaja putri, mendorong koordinasi dan peran serta lintas sektor dalam memastikan remaja putri mengkonsumsi satu tablet tambah darah setiap minggu.
Baca Juga: Libatkan 50 Guru, AMO-ITB & Bosscha Observatorium Gelar PelatihanWakil Bupati dalam arahannya mengatakan, aAnemia atau kekurangan sel darah merah masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia, kekurangan sel darah merah dapat mengakibatkan tubuh kehilangan kemampuan fisik dan mengalami lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai. Anemia juga dapat mengakibatkan kurangnnya konsentrasi atau kualitas belajar.
“Untuk itu harus ada upaya menjaga anemia pada perempuan dengan memberi tablet tambah darah setiap minggu, serta konsumsi buah dan sayur yang bergizi,” pintanya.(S-08)
Tinggalkan Balasan