AMBON, Siwalimanews –  Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafri Taihuttu memastikan setelah rapat dengan mitra disebutkan vaksinasi rabies untuk Anjing di Kota Ambon kosong.

Rapat komisi I bersama mitra dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Wendy Pelupessy dan Dinas Pertanian Denny Nendissa. Rapat itu membasa terkait vaksinasi hewan untuk dinas pertanian se­dangkan dengan Dinas Kesehatan terkait penangananya.

Jafri mengaku lebih dari sekitar 6.000 ekor anjing ada di Kota Ambon. 4.000 ekor diantaranya, telah divaksinasi.

“Distan terus lakukan vaksinasi, dengan bantuan vaksin dari Distan Provinsi. Demikian juga dengan Dinas Kesehatan. Mengingat, stok vaksin untuk Kota Ambon saat ini, baik pada Dinas Kesehatan (untuk manusia) dan vaksin untuk hewan, tidak tersedia,”  jelasnya.

Menurutnya sejak 2022, anggaran vaksin itu sudah dihapus dari alokasi ke APBD, kena refochusing, sehingga, komisi akan mendorong itu melalui APBD perubahan 2023.

Baca Juga: 16 Warga Ambon Digigit Anjing Rabies

“Kalau anggaran vaksin tahun 2021 itu melalui DAK,” terangnya.

Kendala lain sambung Jafri, seperti yang disampaikan dinas pertanian bahwa pemilik hewan, kebanyakan menolak untuk divaksin.

“Itu yang sulit juga,” ujar Jafri.

Sementara terkait data korban gigitan anjing rabies saat ini, terjadi penambahan menjadi 28 orang.

Menyangkut stok vaksin bagi orang yang terkena gigitan, menurut­nya masih tersedia atas bantuan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

“Stok vaksin tersedia disetiap puskesmas. Vaksin rabies itu bisa mencapai 1 jutaan untuk 3 kali suntik. Sebenarnya untuk menjust orang itu terjangkit, harus dengan menguji kepala anjing atau melihat apakah anjing itu mati dalam waktu 2 minggu. Tapi sebagai langka cepat, Dinkes melakukan vaksin bagi warga yang digigit,” ujarnya.

Dan langkah lainnya, sesuai ins­truksi penjabat Walikota Ambon, ko­misi mendukung tembak mati Anjing yang terdeteksi terjangkit rabies.(S-25)