AMBON, Siwalimanews – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon mengelar debat ke­dua terbuka yang dipu­satkan di Gedung Islami Center, Selasa (5/11).

Debat dihadiri oleh empat paslon masing-masing nomor urut 1 Agus Ririmasse-Muham­mad Novan Liem, 2, Bodewin M Wattimena-Ely Toisutta, 3, Muha­m­mad Tady Salampessy-Emilyh Dominggus Lu­hu­kay dan paslon nomor 4 Janjte Wenno-Syarif Bakri Asyathry

Kehadiran masing-ma­sing paslon juga dihantar perwakilan pendukung dan pimpinan partai pengusung.

Debat dengan tema Penguatan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Daya Saing Daerah Yang Inklusif Dan Berkelanjutan menghadirkan para panelis yakni, Wahab Tua­naya (Akademisi Fisip Unpatti), Muhammad Jen Latuconsina (Akademisi Fisip Unpatti), Adonia I Laturette (Akademisi Fakultas Hukum Unpatti), Safrudin Bustam Layn (Akademisi Fisip Unpatti), Eka Dahlan Uar (Akademisi IAIN), Baretha M Titioka (Akademisi/Direktur Eksekutif Institute For Defelopment Of Economic & Public, Dr. (Cand) Al Wahid Mu­hammad (konsultan hukum pengadaan/pengacara peng­adaan/cplc,l.

Paslon nomor urut 4, Janjte Wenno-Syarif Bakri Asyathry tampil memukau dalam debat kedua dengan menyetil sejumlah masalah yang ditemuinya saat bertatap muka langsung dengan masyarakat Kota Ambon.

Baca Juga: JAR-AMK Optimis Menang di Pulau Seram

“Kami, pasangan nomor urut 4, kami telah melaksanakan kam­panye dihampir semua desa dan kelurahan, kalau ditambah lagi dengan pertemuan-pertemuan terbatas lainnya, maka seluruh desa kelurahan telah kami kun­jungi, dan ada banyak persoalan yang kami temui yang disam­paikan oleh masyarakat di kota ini,”ujar Wenno.

Kata Wenno, ada banyak per­soalan yang ditemui masyarakat yang diperoleh saat pelaksanaan tahapan kampanye, mulai dari aspek tata kelola pemerintahan, tata kelola keuangan, belum lagi ada masalah lain, seperti ma­salah kebersihan, masalah pasar,  transportasi.

Selain itu, lanjut Yantje, ada per­soalan terkait transportasi online dan transportasi konvensional, serta masalah lain dimana hadirnya gerai-gerai seperti Indomaret dan alfamidi, yang mana suka atau tidak suka, gerai ini telah membunuh banyak pengusaha kecil yang ada di masyarakat.

“Meski banyak meresap tenaga kerja, tapi itu tidak sebanding, karena dia juga membunuh banyak pengusaha kecil yang ada di pondok dan desa-desa. Belum lagi soal masih ada desa negeri yang hingga kini masih dipimpin oleh pejabat.

Dari segi tata kelola keuangan perlu diperbaiki karena masih juga ditemui disclamer.

“Dari segi tata kelola keuangan, masih juga masih kita temui disclaimer. Ini yang akan diper­baiki,”tandasnya.

Pantauan Siwalima, debat berlangsung sangat sengit dengan beberapa segmen mulai

dari penyamapaian visi-misi dan program kerja, tanya-jawab, sanggahan dan closing statemen.

Masyarakat Silahkan

Sementara itu, Ketua KPU Kota Ambon, Kaharudin Mahmud mengatakan, pelaksanaan debat kedua ini diatur sesuai dengan PKPU Nomor 13 tahun 2024 tentang kampanye dan petunjuk teknis nomor 1363 tentang teknis dalam kampanye.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting, karena dengan ini, masyarakat Kota Ambon melihat langsung bagaimana penyampaian visi misi dan program masing-masing calon Walikota-Wakil Walikota Ambon yang akan mereka pilih di tanggal 27 November nanti.

“Melalui debat ini masyarakat dapat menyaksikan penyam­paian visi-misi, gagasan, ide calon Walikota-Wakil Walikota. Dari sini masyarakat silakan menentukan pilihannya, silakan menilai dan melihat siapa yang mampu dan layak untuk bisa memimpin kota ini 5 tahun ke depan,”ujarnya.

Pihaknya juga meminta doa kepada seluruh warga kota ini agar KPU selaku penyelenggara dapat menjalankan tugasnya, hingga terpilihnya pemimpin di Kota Ambon untuk lima tahun ke depan.

“Kita tentu berharap debat ini berjalan dengan tertib. Kami juga mohon doa agar pelaksanaan debat ini hingga akhirnya terpilih Walikota dan Wakil Walikota, dan kami mohon maaf apabila dalam kegiatan ini ada hal yang tidak berkenan, kami mohon doa sehingga kami bisa sama-sama bekerja hingga pilkada ini selesai,”tuturnya.

Dia menambahkan, dengan tema pada debat kedua ini, yakni “Penguatan Ekonomi, Kese­jahteraan Sosial, Daya Saing Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan” pihaknya berharap Paslon Walikota-Wakil Walikota bisa memberikan yang terbaik.

Diketahui, sebelumnya pe­laksanaan debat kedua ini terjadi molor lebih dari setengah jam. Sesuai undangan KPU, harusnya dimulai tepat pukul 15.00 WIT hingga selesai. Namun dalam pelaksanaannya, debat kedua ini berlangsung pukul 15.40 WIT. (S-25)