Tambang Emas GB Makan Korban, 1 Tewas, 4 Selamat
NAMLEA, Siwalimanews – Tambang emas di Gunung Botak, Kabupaten Buru kembali makan korban, kali ini Bahar Bugis (42) warga Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan tewas tertimbun longsor saat menambang di kawasan Batu Kapur tambang illegal,Jumat (3/6) malam sekitar pukul 23.00 WIT.
Selain satu korban tewas, empat korban tertimbun tanah longsor lainnya dikabarkan selamat setelah ditolong para penambang lain disekitar tempat kejadian.
Mereka yang selamat masing-masing, Sony Doru (29) asal Desa Doro, Kecamatan Daru, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Bilal Bugis (32) Warga Namlea, Kabupaten Buru, Usman Buton (18), Warga Desa Ohilain, Kecamatan Lolongquba, Kabupaten Buru dan Anton Rompas (36) warga Desa Negeri lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
“Benar ada kecelakaan kerja dengan korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah di lokasi Batu Kapur Gunung Botak, Desa Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru,” ungkap Paur Humas Polres Pulau Buru, Aipda MYS Djamaludin, saat dikonfirmasi Siwalima, Sabtu (4/6).
Meninggalnya Bahar Bugis, kata Djamaludin, maka dalam sepekan ini sudah dua orang yang meninggal di Gunung Botak akibat tertimbun tanah longsor.
Baca Juga: Terbengkalai Proyek Air Baku Mahia, DPRD Warning BWSSebelumnya, Tedi Nacikit (35 tahun) asal Desa Wawali, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan, tewas tertimbun longsoran saat sedang menambang di lubang kodok-kodok, pukul 04.00 WIT, Minggu dini hari (29/5).
Selanjutnya informasi yang berhasil dihimpun dari TKP di GB lebih jauh menyebutkan, bahwa pada Jumat malam, Bahar Bugis bersama sejumlah penambang ilegal sedang melakukan penggalian material emas di Kawasan Batu Kapur GB.
Sekitar pukul 21.00 WIT, Sony Doru dan Bilal Bugis turun ke dalam lubang galian. Sedangkan Bahar Bugis (Korban), Usman Buton dan Anto Rompas berada diatas lubang untuk menarik material tanah tercampur emas dari dalam lubang.
Namun pada pukul 22.00 WIT terjadi tanah longsor, tepat didekat para penambang ini lagi mengais rejeki, sehingga menimbun kelima penambang ini. Sementara para penambang lain yang melihat kejadian tersebut berupaya menyelamatkan kelima penambang dengan menggali tanah yang menimbun mereka.
Lima belas menit kemudian, atau sekitar pukul 22.15 WIT, para penambang berhasil mengevakuasi kelima orang ini dari timbunan tanah longsor. Namun mereka menemukan Bahar Bugis telah meninggal dunia. Sedangkan empat rekannya selamat walau sempat tertimbun tanah.
Pukul 22.30 WIT Personil Pos Pam yang dipimpin oleh Ipda Charles Langitan, selaku Padal Pos Pam tiba di TKP. Kemudian pukul 22.50 WIT jenazah korban dievakuasi oleh rekan-rekannya melalui jalur sungai Anahoni, Desa Kayeli.
Dari Sungai Anahoni, selanjutnya jenazah korban diangkut menggunakan mobil untuk dibawa ke rumah keluarganya yang berada di Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo, Pukul 00.18 Wit, Sabtu (4/6) dini hari,” jelas Paur Humas.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Desa Namlea di rumah keluarganya dan telah dimakamkan di tempat pemakaman umum.
“Dapat kami jelaskan bahwa kenapa sampai masih ada aktivitas penambangan di areal tambang emas Gunung Botak ada beberapa faktor, diantaranya keterbatasan jumlah personel dalam melaksanakan pengamanan,” beber Paur Humas.
Selain itu, luas wilayah arel tambang emas gunung botak kurang lebih 100 H serta banyaknya jalan alternatif atau jalur tikus yg dapat dilewati para penambang illegal yang juga membuat penambang ilegal ini leluasa masuk kesana.
“Baru kamarin saja dilakukan penertiban oleh personel di Pos Pam yang dipimpin Danpos Ipda Charles Langitan,” cetus Paur Humas.
Juru bicara Polres Pulau Buru ini menghimbuu agar masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas penambangan secara illegal. Dalam waktu dekat Polres Buru juga akan kembali melakukan penyisiran di kawasan Gunung Botak. (S-15)
Tinggalkan Balasan