AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Dinas Sosial mengalami kendala dalam mengontrol anak-anak jala­nan yang tersebar di beberapa titik di Kota Ambon.

Kendala tersebut disebabkan karena tidak adanya Shelter atau tempat untuk menampung anak-anak jalanan. Akibatnya, meski mereka sudah terjaring razia namun tidak dapat memberikan efek jera bagi mereka.

“Kendala yang paling besar ialah saat ini kota memang belum memiliki shelter atau rumah penampungan untuk membimbing atau menam­pung anak-anak jalanan ini. Karena itu, ketika di razia mereka terjaring, kemudian mereka dibina dan dipu­langkan kembali ke tempat asal, tetapi yang terjadi kemudian mereka turun lagi ke jalan karena memang mereka menganggap bahwa mereka sudah terbiasa di jalan, “ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Jhon Slarmanat, kepada Siwalima, saat dihubungi lewat telepon seluler, Jumat (16/2).

Kendati begitu, Dinsos Ambon sendiri telah bekerjasama dengan SKB Kota Ambon agar anak-anak tersebut mengikuti program paket A,B dan C. Hal itu bertujuan agar anak-anak jalanan bisa menikmati pendidikan serta dapat menekuni bidang kreativitas.

“Kita sudah kerjasama dengan SKB supaya anak-anak ini bisa mandiri di Massa depan nanti, “terangnya.

Baca Juga: 66 Warga Binaan Berikan Hak Suara

Akan tetapi, hal itu juga tidaklah mudah lantaran anak-anak tersebut sudah terbiasa hidup di jalanan. Namun, Dinas Sosial akan berupaya secara perlahan membina anak-anak tersebut untuk tekun mengikuti paket A,B, C tanpa dipaksakan.

“Kita tidak bisa memaksa karena mereka masih anak-anak. Jadi kita lakukan secara perlahan, “ katanya.

Dinas Sosial sendiri, lanjutnya, terus melakukan pemantauan atau sweeping secara berkala terhadap anak-anak jalanan, khususnya di kawasan jalan Ay Patti dan sekitarnya.

“Kita lakukan pengawasan secara berkala. Kalau terjaring, kita bina lagi secara perlahan, kemudian kita lepaskan mereka karena itu, kendalanya belum ada shelter untuk menampung mereka, “ terangnya.

Sementara untuk oknum-oknum yang diduga membekengi anak-anak jalanan tersebut, ia mengaku Dinsos masih terus berupaya untuk meng­ungkap mereka.

“Sampai saat ini belum ditemukan, tapi kita terus berupaya untuk me­nge­tahui identitas mereka (ok­num,red),” timpalnya. (S-29)