NAMROLE, Siwalimanews – Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Su­darsono Soulisa berkeinginan agar peng­gantinya nanti dapat membangun Kabu­paten Bursel dengan hati dan selalu me­nge­depankan kepentingan masyarakat.

Harapan ini disampaikan Tagop meng­ingat bahwa upacara HUT RI kali ini adalah upacara terakhir dirinya menjadi Inspek­tur dalam upacara 17 Agustus sebagai Bupati Bursel sebab masa jabatannya akan berakhir pada bulan Juni 2021.

“Jelasnya saya sebagai Bupati pertama di Bursel dan ini adalah periode kedua dan hari ini adalah hari terkahir saya memim­pin sebagai inspektur upacara. Saya ber­harap bahwa kedepan siapa pun yang menjadi bupati di Bursel bisa memimpin dengan hati,” harap Tagop, kepada warta­wan, di depan kantor Bupati usai menjadi Inspektur pada upacara kenaikan bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke-75, yang digelar di lapangan upacara depan kantor bupati setempat, Senin (17/8).

Dikatakan, jika pemimpin baru nanti harus bisa dan dapat melihat sejauh  mana kekurangan-kekurangan yang masih dibutuhkan Kabupaten Bursel sehingga dapat dipenuhi dengan tetap menge­de­pankan kepentingan masyarakat Bursel.

“Pondasi sudah saya buat, karena struktur pemerintahan sudah kita buat, infrastruktur, dasar-dasar hukum, pena­ta­an kota kabupaten, dan  prioritas-prio­ritas pembangunan sudah kita buat,” ujarnya.

Baca Juga: Yeremias Pastikan Jembatan Nalbesi III Dikerjakan 2021

Namun, kata Tagop, dengan keterba­tasan-keterbatasan anggaran yang dimi­liki Pemda Bursel, maka hanya sebatas inilah hasil semaksimal mungkin yang dapat dilakukan Pemda Bursel.

“Kita tahu bahwa selama kurang lebih 10 tahun saya memimpin, prioritas utama adalah pembangunan infrastruktur dan kita tahu bahwa masih banyak kekurangan karena kewenangan kita terbatas. Yang pertama adalah jalan-jalan yang menjadi kewenangan provinsi kemudian jemba­tan-jemabatan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” katanya.

Tagop sangat berharap pemimpin sete­lah dirinya nanti dapat melihat kekura­ngan-kekurangan yang ada dan dapat mengisinya dengan pembangunan yang pro masyarakat. “Untuk itulah kedepan saya berharap kedepan siapapun yang men­jadi pemimpin dapat membangun dengan hati, membangun dengan hati dan bisa mengetahui apa yang menjadi ke­inginan-keinginan masyarakat, itulah yang terpenting. Kalau mau jadi pemimpin hanya untuk kepentingan kelompok dan kepentingan politik maka tidak mungkin bisa membangun dengan hati,” pintanya. (S-35)