AMBON, Siwalimanews – Survey Indobarometer yang menempatkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon Bodewin Wattimena-Elly Toisutta dengan elektabilitas 55,0 persen, dinilai janggal berbagai kalangan.

Bahkan hasil survey lembaga ini, dapat disebutkan sebagai survey untuk penggiringan opini masyarakat menjelang pemilihan walikota pada 27 November nanti.

Penilaian ini disampaikan salah satu surveyor Andi Risman Respati dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews,Selasa (18/11).

Risman yang juga seorang akademisi ini mengaku, angka tersebut dinilai fantastis dan tidak faktual dengan kondisi lapangan saat ini. Apalagi, kondisi saat ini ada empat pasangan calon yang bertarung dan semua pasangan calon sementara bekerja secara maksimal.

“Aneh tidak yah, dulu Pak Richard Louhenapessy  yang memimpin Kota Ambon dari 2012-2017 yang maju kembali dan diinginkan 85 persen warga Kota Ambon untuk kembali memimpin kota ini, survey elektabilitasnya hanya mentok di angka 52 persen. Dan saat itu hanya dua pasangan calon,” tulis Risman.

Baca Juga: Jika Ada Kader Penghianat, Tamaela: Akan Ditendang Keluar

Yang lebih janggal lagi kata Risman, pemilihan walikota kali ini ada empat pasangan calon, namun elektabilitas Bodewin Wattimena yang hanya memimpin Kota Ambon dua tahun sebagai Pj Walikota, ditempatkan superior dengan elektabilitas 55 persen, Agus Ririmasse 27 persen, Janjte Wenno 12 persen dan Tady Salampessy 1,5 persen dan tidak memilih 4,3 persen.

“Kita kembalikan ke publik untuk menilai, bahwa survey itu faktual atau hanya penggiringan opini,” imbuh Risman.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman pihaknya, ada beberapa cara  surveyor melakukan  survey untuk menyenangkan kandidatnya, misalnya dalam pengambilan sample dan pertanyaan survey yang hanya berbasis di wilayah strong vote kandidat tersebut. Mereka tidak mengambil sample di basis lawan.

“Misalnya mereka hanya mengambil sample hanya di wilayah Urimessing yang menjadi  basis kandidat tertentu, tanpa mengambil sample di wilayah lain. Tentu hasilnya akan menyenangkan kandidat tersebut,” beber Risman.

Untuk itu, Risman menegaskan,  hasil survey tersebut jika  diragukan kandidat lain itu wajar-wajar saja, karena menempatkan kandidat tertentu dengan elektabilitas berada di 55 persen disaat empat pasangan calon sementara bekerja.

“Ini juga diduga untuk membantah bocoran hasil survey salah satu lembaga survey terkenal di Indonesia yang menempatkan pasangan Bodewin-Ely Toisutta di posisi ketiga dibawah Jantje Wenno-Syarief Bakri Asyatri posisi kedua dan Agus Ririmasse-Muhammad Novan Liem di posisi teratas atau top of mine,” cetus Risman.

 

Selain ditanggapi akademisi, hasil survey Indobarometer yang disampaikan diberbagai media massa, menjadi bola liar di media sosial. Banyak netizen yang meragukannya dan memosting hasil survey Richard Louhenapessy-Syarif Hadler pada Pilwalkot beberapa tahun lalu.

Tak sedikit juga yang menanyakan prestasi Bodewin Wattimena sehingga menempatkannya pada  posisi superior dalam pilwalkot ini.(S-06)