AMBON, Siwalimanews – Dinas PUPR Maluku angkat bicara terkait dengan polemik air bersih di Dusun Siwang, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR Maluku Nur Mardas mengungkapkan, pekerjaan air bersih yang dilakukan dengan menggunakan dana SMI maupun APBD telah berfungsi dan diserahkan kepada masyarakat setempat.

Dijelaskan, proyek yang menghabiskan 6 miliar lebih tersebut dalam perencanaan, memang menggunakan solar cell, sehingga membutuhkan sinar matahari.

“Air bersih di Siwang ini kan sejak awal menggunakan solar cell yang tergantung dengan cuaca karena dalam panel surya itu tidak menggunakan baterai penyimpan dan hingga dua tahun pasca pekerjaan air berjalan normal,” ujar Mardas kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Kamis (9/1).

Namun seiring berjalannya waktu kata Mardas, surya solar cell ini jebol sebanyak empat kali akibat cuaca buruk yang menyebabkan hujan dan petir, makanya pengelola khawatir jika dinyalakan ulang dengan cuaca yang tidak stabil dapat berbahaya.

Baca Juga: DPRD Dorong Pemprov dan BPH Migas Jalin Kerja Sama

Apalagi, untuk mengisi reservoir untuk bisa mengisi res dengan kapasitas 100 kubik air tersebut jika sinar matahari baik, membutuhkan waktu dua hari, barulah didistribusi kepada masyarakat setempat yang jumlahnya sangat banyak.

Dinas PUPR juga telah mengambil langkah dengan pemasangan panel listrik PLN untuk mengantisipasi cuaca yang tidak stabil dan itu telah dilakukan PLN.

“Pemasangan panel listrik sudah dilakukan cuma yang jadi masalah PLN belum berani mengkoneksikan jaringan listrik lagi, karena membutuhkan tiang  penyangga kabel listrik yang kurang lebih ada 20 buah itu,” bebernya.

PLN akui, Mardas tidak mau mengambil resiko sebab ditakutkan akan berbahaya bagi masyarakat jika tidak menggunakan tiang penyangga kabel listrik, apalagi kabel listrik tersebut berjalan di tengah hutan.

Disisi lain, Dinas PUPR Maluku terkendala dengan anggaran pemasangan 20 tiang yang sangat besar sehingga masih dikomunikasikan dengan pihak PLN sampai dengan saat ini.

“Untuk pasangan 20 tiang penyangga kabel listrik ini kan juga butuh biaya. Tahun lalu memang ada alokasi anggaran 180 juta tapi difokuskan pada penambahan jaringan air,” jelasnya.

Lanjutnya jika panel listrik terpasang maka air bersih Dusun Siwang tersebut sudah dapat dioperasikan ulang dengan menguras terlebih dahulu sumur akibat dari endapan sendimen yang ada.

“Panel ini dimatikan dalam durasi waktu cukup lama dan untuk menghidupkan kembali pasti sudah ada sentimen dan endapan sehingga butuh tenaga listrik untuk menghidupkan artinya untuk menguras kembali sumur itu dengan tenaga listrik cukup besar jika sedang berupaya untuk bagaimana ada penambahan anggaran untuk pemasangan 20 tiang penyangga itu,” tegasnya.

Untuk diketahui, Dua proyek air bersih milik Dinas PU Maluku bernilai jumbo tahun 2021 di lokasi Alinong, Dusun Siwang, Gunung Nona mubasir dan sampai saat ini tidak dinikmati masyarakat.

Proyek air bersih yang pertama bersumber dari APBD Tahun 2021 sebesar Rp1.200.000.000 di Lokasi Alinong Dusun Siwang.

Selanjutnya pada lokasi yang sama dibangun proyek air bersih bernilai Rp4.974.000.000 tahun 2021 bersumber dari Dana Pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur.

Proyek air bersih gagal total ini dikeluhkan warga peduli proyek pemerintah melalui surat terbuka yang disampaikan kepada Kepala Dinas PU Maluku tembusannya disampaikan kepada, Presiden RI, Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, KPK, BPK, Kejaksaan Tinggi Maluku, Kepolisian Daerah Maluku, DPRD Maluku, dan Kejaksaan Negeri Ambon.(S-20)