DOBO, Siwalimanews – Guna menyelidiki penye­bab kebakaran hebat di Pa­sar Jargaria yang membakar habis sedikitnya 16 unit rumah dan 66 kios serta puluhan lapak, Polres Aru memeriksa sejumlah saksi.

Kapolres Aru, AKBP Dwi Bachtiar Rivai mengatakan, saat ini ada sejumlah saksi yang sudah dimintai ketera­ng­an.

Kapolres melalui Kasubsi­penmas, Aipda Yubilino Sa­hertian kepada Siwalima, melaui telepon selulernya, Senin (4/10) mengungkap­kan, pihaknya telah menye­lidiki penyebab terjadinya kebakaran, dan telah meng­ambil keterangan dari sejum­lah saksi.

Selain itu, lanjut Sahertian, penyidik telah melakukan pengamanan lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Terkait dengan hasil olah TKP, Sahertian mengatakan akan disam­paikan apabila sudah ada hasilnya, begitu pula dengan seberapa banyak saksi yang telah diminta keterangan.

Baca Juga: Dibacok OTK, Jukir Pasar Mardika Kritis

“Kita belum sampaikan berapa saksi, karena pengambilan ketera­ngan saksi ini pasti akan berkem­bang, sehingga saat ini jumlah saksi yang sudah diambil keterangan belum bisa kita sampaikan berapa, karena pasti bertambah,” ujarnya.

Sementara pantauan Siwalima di lokasi kebakaran, terlihat areal tersebut sudah di pasang police line dan dijaga oleh anggota Brimob Yon C Aru dan anggota Koramil 1503-03 Dobo.

Bagikan Sembako

Dinas Sosial Kabupaten Kepu­lauan Aru membagikan sembako dan makanan siap saji kepada para korban kebakaran Pasar Jargaria dan sekitarnya.

Aksi pembagian sembako ber­langsung, Senin (4/10) di areal parkiran Pasar Jargaria Dobo.

Sekretaris Dinsos Aru, Kace Kwaitota mengatakan, pembagian sembako guna membantu dan sedikit meringankan korban pasca kebakaran kemarin. Sekaligus melakukan pendataan korban.

Ia menjelaskan, untuk sementara ini data yang berhasil dikumpulkan melalui laporan korban kebakaran diantaranya rumah dan ruko/kios dan lapak.

Salah satu staf Dinsos Aru, Dodi Duarkosu mengatakan, untuk jumlah sementara ini, rumah yang terbakar 16 unit, ruko/kios atau 66.

Dikatakan, sesuai dengan hasil pendataan berdasarkan laporan keluarga korban ada 16 unit rumah, 15 unit di kelurahan Galay Dubu (RT/RW yakni RT/RW 12/004 dan RT/RW 13/005) dan 1 di kelurahan Siwa Lima (RT/RW 001/002),” ungkapnya.

Dikatakan, secara rinci untuk kelurahan Galay Dubu rumah yang terbakar yakni, keluarga Simon Laimuslo, Djena Alhamidi, Tony Tengko, Simson Tety, Aco Tang, Atat, Abdul Kamir Lewa, Jamal Saidy, Nurhamda Bugis, Yanti bin Samio, Muharam

Mondar Rusko Alhamidi, Edy bin Hatim, Fusin fakaubun dan Mu­hamad Yusuf suaef

Sementara untuk Kelurahan Siwa Lima, kelurga Mece Warlela (Acai).

Selain itu, untuk lapak atau pedagang yang berjualan di depan kios dan kemudian titipkan hasil dagangan di dalam kios tertentu, hingga kini baru beberapa orang yang lapor ke pihak dinsos.

“Dari hasil pendataan kita berdasarkan laporan korban, ada yang tidak mengerti mana lapak dan kios, sehingga kita harus teliti dengan baik. Karena pemahaman masing-masing orang tidak sama. Olehnya kita harus teliti dengan baik saat pendataan sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman saat pemberian bantuan atau lainnya. (S-11)