Sekot: PAD Menurun Karena OPD Kurang Inovasi
AMBON, Siwalimanews – Pelaksana Tugas Sekretaris Kota Ambon, Robby Sapulette menjelaskan penurunan pendapatan asli daerah akibat dari OPD kurang berinovasi.
Selain itu juga, penurunan PAD disebabkan adanya peralihan sebagian aset ke pemerintah provinsi.
“Jadi kita minta OPD penghasil PAD lebih inovatif di tahun 2025, pinta Sekot ketika dikonfirmasi Siwalima usai rapat paripurna di DPRD Kota Ambon, Rabu (15/1).
Ia menjelaskan, penurunan PAD pada Dinas Perhubungan dan Dinas Perindag lantaran dialihkannya kewenangan pengelolaan kawasan parkir dan pasar Mardika sejak 1 September 2024 lalu.
“Awalnya Pemkot yang mengelola namun telah dialihkan ke provinsi,” ungkapnya.
Baca Juga: DPRD: Harus ada Ferry Melayani Masyarakat SBTDi kawasan Mardika, sejak bulan September, menurutnya Pemkot Ambon tidak bisa lagi melakukan pungutan tarif retribusi parkir di lokasi tersebut.
Begitu juga untuk Indag, karena pasar yang baru itu kewenangannya ada sudah di Pemerintah Provinsi. Begitu pula dengan retribusi parkir di Ambon Plaza yang pengelolaannya itu menjadi kewenangan PT. Modern.
“Hal-hal inilah yang memang membuat Dishub tidak bisa mencapai target yang ditentukan,” katanya.
Di kawasan mardika, pemerintah kota ambon hanya mengelola Pasar Arumbai. Parkiran dan pengelolaan pasar juga sudah milik pemerintah provinsi.
“Pemkot hanya kelola Pasar Arumbai. Inilah yang menjadi permasalahan sehingga OPD tidak mencapai target,” ungkapnya.
Untuk itu, OPD mesti inovatif karena, kalau hanya mengandalkan yang ada saja, sudah tentu target PAD tidak bisa tercapai.
Pemerintah akan melakukan rapat dan evaluasi secara realistis tetapi hal itu akan diserahkan kepada walikota terpilih nanti.
Disinggung apakah dengan tidak mencapai target para pimpinan OPD seperti Dishub maupun Indag akan digeser, ia berpendapat bahwa hal itu ada mekanisme yang tentu harus didasari dengan berbagai pertimbangan yang tepat.
“Nanti kita bahas lagi dengan OPD-OPD pengumpul yang tidak mencapai target, sekaligus kita dorong mereka untuk melihat kalau objek pendapatan sudah di take over maka apa langkah-langkah yang akan mereka ambil, agar di tahun 2025 mereka bisa mencapai target PAD,” katanya.
Untuk itu ia berharap agar OPD-OPD tersebut bisa berinovasi untuk bagaimana kedepannya bisa mempunyai ide-ide yang inovatif dalam rangka peningkatan penerimaan daerah.
“Kita punya Pasar Rumah Tiga, kemudian Pasar Waiheru, Pasar Ole-Ole. ini mesti dimaksimalkan. Jadi harapan saya di tahun 2025 mendatang OPD-OPD mesti bekerja keras dan berinovasi supaya bagaimana PAD bisa tercapai, “ harapnya. (S-29)
Tinggalkan Balasan