AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmase mengaku, program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project  (IDRIP) atau proyek prakarsa penanggulangan bencana Indonesia yang didanai bank dunia yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan diharapkan terus berlanjut.

“Saya, mewakili pak Penjabat Walikota Ambon mengucapkan terima kasih kepada BNPB dan world bank yang telah mempercayai pemkot untuk melaksanakan beberapa kegiatan penanggulangan bencana sebagaimana mestinya, ” ungkap Ririmase saat menjamu kunjungan para pejabat BNPB, world bank, serta Kementerian Keuangan dan BMKG di salah satu café di Kota Ambon, Rabu (28/5).

Menurut Ririmasse, pemerintah dan warga Kota Ambon selama menjalankan program tersebut ikut merasakan hasil dan manfaat kegiatan atau project IDRIP, misalnya ketersediaan dokumen dan peta kajian resiko bencana (KRB), hingga terpasangnya rambu dan papan peringatan sebagai penunjuk arah evakuasi.

“Jika kita melihat dari manfaat IDRIP, maka sudah tentu sangat berdampak positif bagi kami di Kota Ambon. Untuk itu, kami berharap bahwa program ini dapat terus berlanjut dalam rangka mengurangi resiko bencana dan mewujudkan Kota Ambon yang tangguh bencana,” tandas Ririmasse.

Pasalnya kata Ririmasse, dengan adanya program IDRIP, maka sudah tentu Ambon akan siap dengan segala peringatan gempa bumi dan tsunami, karena telah tersedia sistem informasi dan peringatan ancaman tsunami di kota ini.

Baca Juga: Jelang Pilkada, PMII Harap Seluruh Instrumen Pemerintahan Sejalan

Termasuk dengan tersedianya gedung baru Pusdalops Ambon, terbentuknya desa tangguh bencana atau destana dan penguatan kapasitas BPBD Kota Ambona.

Sebagaimana diketahui, Kota Ambon merupakan salah satu daerah yang terpilih bersama beberapa kabupaten/kota lainnya di Indonesia yang  mendapat kepercayaan world bank dan BNPB untuk melaksanakan program atau kegiatan penanggulangan bencana.

Program IDRIP yang rencananya berakhir tahun ini, bertujuan meningkatkan peringatan dini, kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya menghadapi bencana tsunami, juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan sistem manajemen risiko dan tanggap darurat bencana, termasuk investasi pada sistem peringatan dini multi ancaman bahaya geofisika dan upaya peningkatan kapasitas institusi.

IDRIP diimplementasikan oleh BNPB sebagai executing sekaligus implementing agency.(S-29)