KOMISI II DPRD Provinsi Maluku bakal memanggil PLN terkait persoalan listrik di sejumlah desa di Kabupaten Buru Selatan.

Pemanggilan pihak PLN tersebut menindaklanjuti surat masuk dari Aliansi Paguyuban Buru Selatan yang mengeluhkan kondisi infrastruktur kelistrikan yang berada di beberapa desa di Bursel.

“Soal surat masuk terkait persoalan listrik di Bursel hari Jumat kita panggil PLN untuk meminta penjelasan,” ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Rabu (10/7).

Dalam surat tersebut, Aliansi Paguyuban Buru Selatan mengungkapkan sejumlah keluhan terkait persoalan listrik yang telah berdampak pada ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat setempat.

“Persoalan disana itu menurut mereka dimulai saat ada masyarakat yang masuk rumah sakit dan ketika hendak ditangani ternyata tidak bisa karena tidak ada listrik sehingga pasien tersebut meninggal. Itu yang menjadi masalah disana disamping masa lainnya,” ujar Lewerissa.

Baca Juga: Walikota Apresiasi Perjuangan Kafilah Kota Ambon di MTQ Maluku

Selain itu, banyak sekali fasilitas penunjang pendidikan seperti komputer yang tidak dapat difungsikan akibat dari tidak adanya listrik untuk mendukung kurikulum merdeka belajar.

Bahkan, Aliansi Paguyuban Buru Selatan juga mengeluhkan adanya pemasangan tiang listrik dibeberapa desa sejak tahun 2019 tapi sampai saat ini listrik tidak maksimal.

“Mereka juga mengeluhkan soal adanya tiang listrik yang terpasang di beberapa desa di Kecamatan Leksula dari 2019, tapi listrik tidak maksimal,” jelasnya.

Dengan adanya keluhan tersebut, Lewerissa memastikan akan memanggil pihak PLN untuk menjelaskan terkait persoalan yang terjadi dan dicari solusi bagi masyarakat setempat. (S-20)