BULA, Siwalimanews – Penjabat Sementara Bupati Seram Bagian Timur, Djalaludin Salampessy kembali mengingatkan kepada ASN untuk tidak terlibat dalam politik praktis menjelang Pilkada, 27 November nanti. Demikian disampaikan Salampessy dihadapan kepada seluruh ASN dilingkup Pemkab SBT pada saat apel bersama yang bertempat dihalaman kantor Bupati, Senin (14/10).

Bupati juga menegaskan, tidak memberikan ruang untuk meng­kampanyekan hak politiknya atau mempengaruhi orang lain sebagai seorang Aparatur Sipil Negara .

“Jadi netralitas perlu silahkan menggunakan haknya, hanya jangan kemudian menjadi bagian. Selama saya disini belum mendengar laporan dari Bawaslu bahwa ASN a dan b terlibat,” ungkap Salampessy.

Salampessy mengaku, hanya kemarin pada saat  laporan tertulis dalam rapat itu disampaikan terkait dengan ASN yang terlibat dalam tim kampanye. Tapi sudah diklari­fikasi oleh Kepala Kesbangpol bahwa ini sudah dievaluasi, dan sudah tidak ada lagi.

“Alhamdulillah syukur, kita harus menjaga apa yang kemudian menjadi tugas dan tanggung jawab kita. ASN harus bergerak pada format, sehingga kita sendiri itu akan mampu bisa memberikan dukungan untuk suksesnya Pemilihan Kepala daerah dengan baik bagi seluruh negeri ini harus mensukseskan kepala daerah dengan baik,” tandasnya.

Baca Juga: AMKEI Dukung Paslon Aziz Hentihu dan Gadis Umasugi

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Maluku ini mengatakan, dirinya telah berdiskusi juga dengan Kapolres dan mengevaluasi pemilihan- pemilihan sebelumnya.

“Saya juga kemarin berkunjung ke toko kita mantan pejabat Bupati pak Wokanubun bercerita banyak tentang bagaimana mendorong tentang upaya- upaya atau langkah pemilihan dengan baik. Saya tidak mungkin melakukan kunjungan kepada kandidat- kandidat kita, tapi kita dorong semua untuk bisa maju baik di propinsi maupun di kabupaten. Mereka semua adalah orang- orang terbaik, orang- orang yang kemudian akan memimpin negeri- negeri kita. Untuk itulah jaga marwa kita, sehingga ketika mereka menjadi pemimpin kita berada pada semua level yang diterima,” ujarnya.

Ini paling penting kata Salampessy,  karena prinsip- prinsip politik keberpihakan akan bisa berarah pada diskriminasi atau like in dislike. Dan sesuatu yang tidak memberikan dukungan atas keberadaan kita sebagai seorang Aparatur Sipil Negara.

“Untuk itu tempatkan diri kita dengan selayaknya, untuk menjadi orang yang terbaik yang berada pada tugas dan kewenangannya sesuai keberadaannya sehingga tidak kemudian dicap dengan cap tertentu. Sehingga pergerakan roda pemerintahan akan tidak memberikan dampak negatif terhadap karier semua yang ada,” terangnya. (S-27)