BULA, Siwalimanews – Tim Penggerak PKK Seram Bagian Timur menyarankan agar masyarakat stop melakukan pemborosan pangan, karena dalam sehari mencapai 23-48 ton makanan terbuang.

“Stop boros pangan yang merupakan hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dan mencegah hotspot dan closter,” kata Pejabat Sementara Ketua PKK SBT Aziza Salampessy ketika membuka sosialisasi penyelamatan pangan yang berlangsung di Kota Bula, Rabu (2/10).

Dikatakan, stop pemborosan pangan ini gencar dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dan PKK terut andil dalam membantu mensosialisasikan program tersebut. “Saya harapkan sebenarnya output dari kegiatan ini berupaya merubah perilaku secara pelan-pelan untuk selamatkan kebutuhan dari konsumsi pangan menjadi baik lagi,” pinta Salampessy.

Berdasarkan data Bappenas terdapat ada 23-48 ton makanan terbuang menjadi sampah tiap harinya. Dan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai  213- 551 triliun, atau sekitar 4,5 persen produk domestik  bruto.

Jumlah makanan sebanyak itu lanjutnya dapat memberi makan kepada 61-125 juta orang atau 29, 41% populasi penduduk Indonesia.

Baca Juga: Masyarakat Tolak Bekukan Transportasi Online

“Masih besarnya angka pemborosan pangan di Indonesia berpengaruh terhadap ketersediaan pangan,” jelasnya.

Olehnya itu sosialisasi stop boros pangan menjadi hal yang sangat penting untuk guna mengurangi kegiatan pemborosan tangan.

‘’Sosialisasi ini saya anggap cukup strategis kepada masyarakat khususnya kader posyandu maupun para siswa sekolah dan program ini merupakan kolaborasi kita dengan Tim Penggerak PKK Maluku,’’ ujarnya.

Sementara itu Kabid Konsumsi Tim Penggerak PKK Maluku Lisa Tan dalam sambutannya mengatakan bertujuan kegiatan ini merupakan upaya PPK dalam mendukung dan menjaga kelestarian lingkungan, keraga­man hayati juga kebersihan yang semakin menipis.

“Jadi Badan Pangan Nasional berkomitmen dengan Tim Penggerak PKK Pusat untuk Indonesia secara menyeluruh, harus melakukan kampanye gerakan stop boros pangan,” ungkapnya.

Dikatakan, jadi pada tahun 2024 Tim Penggerak PKK Maluku, mengubah topik materi dari biasanya sosialisasi pangan yang beragam seimbang dengan aman itu menjadi selamatan panganan dan stop boros pangan di Maluku.

“Kegiatan ini kita selenggarakan di beberapa daerah seperti SBT, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat,” tandasnya. (S-27)