AMBON, Siwalimanews – Pembukaan rute kapal penyeberangan Namrole – Negeri Lima, diyakini akan menjadi sentra ekonomi baru di Kecamatan Leihitu.

Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPRD Maluku Rovik Akbar Afifuddin kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Rabu (5/2), merespon rencana pembukaan rute penyebarangan baru tersebut.

Rovik mengaku, untuk tahun ini, Pemprov Maluku telah mengajukan usulan pembukaan rute penyebrangan baru, guna memudahkan konektifitas antar pulau di Maluku.

“Tentu kami setuju dan mendukung penuh pembukaan rute penyebarangan Namrole menuju Negeri Lima dan sebaliknya,” ujar Rovik.

Menurutnya, untuk Pulau Buru selama ini telah ada rute penyebrangan yakni Galala-Namlea, namun dirasa tidak adil bagi masyarakat di Kabupaten Buru Selatan, khususnya Namrole.

Baca Juga: Benhur Ingatkan Warga Waspada Cuaca Buruk

Ia mencontohkan masyarakat Namrole yang hendak ke Ambon menggunakan kapal cepat harus mengeluarkan biaya Rp500 ribu, namun jika menggunakan kapal ferry hanya mengeluarkan biaya Rp200 ribu, dengan konsekuensi harus menempuh perjalanan Namrole- Namlea yang mencapai puluhan kilometer.

Sementara jika ada akses kapal ferry Namrole menuju Negeri Lima, tentu akan mempermudah masyarakat Buru Selatan untuk melakukan perjalanan ke Ambon dan sebaliknya.

Selain itu, dengan adanya rute penyebrangan Namrole menuju Negeri Lima akan membuka sentra ekonomi baru di Kecamatan Leihitu.

“Kalau rute ini dibuka maka akan menjadi sentra ekonomi baru di Kecamatan Leihitu, sebab akses orang masuk keluar akan lebih masif dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sana,” tandas Politisi PPP Maluku itu.(S-20)