PIRU, Siwalimanews – Akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Kairatu dan sekitarnya membuat ruas jalan kilo meter 11 di Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat tergenang banjir yang mengakibatkan arus lalulintas di jalan tersebut tersendat.

Guna memperlancar pengguna jalan roda dua serta pejalan kaki, warga Inamosol khusunya Desa Hunitetu, Hukuanakota, dan Dusun Imabatai serta Sokowati saat berkativitas harus ekstra hati-hati karena jalan tersebut rusak bahkan berlubang sehingga tidak terlihat akibat ketinggian air sampai pada betis orang dewasa.

“Hujan deras yang melanda di sebagian wilayah di Kairatu hingga Inamosol dalam beberapa jam mengakibatkan parit tidak dapat menampung debit air sehingga meluap serta menggenangi ruas jalan. Akibatnya arus lalulintas tersendat bahkan aktivitas masyarakat terhenti,” ungkap Dominggus Ursana warga Inamosol kepada Siwalimanews melalui pesan WhatsAApnya, Kamis (16/7).

Menurutnya, curah hujan yang semakin lebat mendatangkan banjir yang menghambat aktivitas ekonomi masyarakat di wilayah pegunungan, karena ruas jalan km 11 tergenang banjir setinggi betis orang dewasa, bahkan jalan tesebut mengalami kerusakan dan berlubang.

Akibat banjir tersebut, warga yang tinggal di pegunungan terutama warga Desa Hunitetu, Hukuanaktta serta Dusun Imabatai dan Sukowati yang hendak ke Kota Kecamatan Kairatu untuk berjualan ke Pasar Gemba dan Kairatu terhenti.

Baca Juga: Warga Desa Tial Selamatkan 3 Nelayan Asal Banda

“Kami khawatir akan terjadi banjir besar dan bisa saja meluap ke rumah warga di wilayah km 11, sebab wailayah Kairatu dan Inamosol masih diguyur hujan tapi dalam skala kecil, apa bila hujan deras dan lebat, maka aktivitas perekonomian masyarakat pegunungan akan terhenti,” tutunya.

Ditegaskan, dalam dua hari terakhir ini wilayah Inamsol diguyur hujan sehingga mengakibatkan banjir dan membuat ruas jalan tersebut tergenang. Untuk itu akses transportasi macet.

”Kami masyarakat diempat kampung di wialayah pegunungan memiliki jumlah jiwa yang cukup banyak dan rata-rata bekerja sebagai petani, kalau jalan tersebut sudah tergenang banjir, maka hasil perkebunan warga tidak bisa dijual ke pasar Kairatu, Gemba dan sebagainya,” tegasnya.

Jika kondisi jalan sudah mengalami banjir yang besar kata dia, bagaimana masyarakat pegunungan bisa beraktivitas ke Kairatu dan Desa Gemba guna kelancaran perekonomian. Ia berharap, pemda dan Pemprov Maluku untuk segera melihat kondisi jalan saat ini, karena akibat jalan tersebut rusak parah dan berlubang dan sering tergenang banjir sehingga menghambat aktivitas perekonomian masyarakat Inamosal. (S-48)