AMBON, Siwalimanews – Siloam Hospitals Ambon bersama Jasa Raharja Maluku berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien kecelakaan lalu lintas.

Komitmen ini terungkap dalam media gathering yang berlangsung dibawah sorotan tema Kolaborasi Trauma Center Siloam Hospitals Ambon dengan Perlindungan Lakalantas Jasa Raharja, Jumat (17/1).

Direktur Siloam Hospital Ambon dr Paulus Triaji Hadiwijaya mengaku, trauma center Siloam Hospitals Ambon berkomitmen memberikan pelayanan medis terbaik bagi pasien kecelakaan lalu lintas, dari cedera ringan hingga berat.

Kolaborasi yang telah berlangsung sejak 2021 ini, bertujuan memberikan perlindungan dan jaminan biaya perawatan bagi korban kecelakaan, melalui layanan cepat, tepat, dan komprehensif.

“Berkaitan dengan kesiapan, seluruh fasilitas rumah sakit, termasuk Instalasi Gawat Darurat yang dilengkapi perlengkapan modern untuk menangani berbagai tingkat keparahan cedera, telah tersedia,” ujar dr Paulus.

Baca Juga: Komisi I Minta Polda Tuntaskan Sejumlah Kasus Korupsi

Selain dengan Jasa Raharja, Siloam Hospitals Ambon juga bermitra dengan BPJS Ketenagakerjaan, TASPEN, dan ASABRI untuk penanganan kecelakaan kerja.

“Kami berkomitmen membantu masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon, melalui pelayanan medis yang cepat dan profesional,” tandas dr Paulus.

Siloam Hospitals Group kata dr Paulus, sebagai jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbasis standar internasional. Kolaborasi dengan Jasa Raharja menjadi salah satu wujud nyata dedikasi Siloam dalam melayani masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data Jasa Raharja, pada tahun 2024, mereka telah menyalurkan santunan sebesar Rp7,79 miliar, dengan rincian Rp4,90 miliar untuk korban meninggal dunia dan Rp2,89 miliar untuk korban luka-luka.

Sepanjang tahun yang sama, Siloam Hospitals Ambon juga menangani 71 kasus kecelakaan di Kota Ambon, dengan dukungan penjaminan dari Jasa Raharja.

Diketahui, dalam acara itu, beberapa dokter spesialis juga mempresentasikan peran mereka dalam penanganan trauma, di antaranya dr Ivana Theresia Tunas (Head of Emergency) menjelaskan, penilaian awal pasien kecelakaan untuk memastikan penanganan cepat sesuai tingkat keparahan cedera.

dr Ida Bagus Gita Dharma Wibawa (Spesialis Anestesi) membahas pentingnya anestesi aman dalam prosedur bedah, dr Wijaya Johanes Chendra, SpOT (K) memaparkan teknik ORIF untuk memperbaiki fraktur, dr. I Dewa Gede Sidan Agung Mahendra, SpB (Spesialis Bedah Umum) menyoroti langkah penanganan cedera organ dalam dan luka terbuka, dr Ivanmorl Ruspanah, SpBS (Spesialis Bedah Saraf) menjelaskan, prosedur craniotomy dan penanganan cedera tulang belakang dan drg Roberto Hutapea, SpBMM (Spesialis Bedah Mulut) menekankan pentingnya penanganan cedera maksilofasial secara kolaboratif. (S-25)