AMBON, Siwalimanews –  Guna mensukseskan pilkada serentak di Maluku, maka Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indoensia Ambon menggandeng Fakultas Hukum Unpatti menggelar dialog demokrasi.

Dialog dengan tema Meramu Pemilu dan Demokrasi Dalam Bingkai Negara Hukum yang berlangsung di aula Fakultas Hukum Unpatti, menghadirkan narasumber masing-masing, anggota Bawaslu Maluku dan Dekan Fakultas Hukum Unpatti, Hendrik Salmon serta diikuti puluhan mahasiswa, Sabtu (29/6).

Kepala LPP RRI Ambon Budi Nugroho menjelaskan, sebagai bagian dari lembaga negara, LPP RRI Ambon konsisten untuk mensukseskan pilkada serentak pada 27 November mendatang.

Upaya mensukseskan pilkada serentak, selain dilakukan dengan menghadirkan program-program unggulan melalui siaran umum radio, namun juga dengan melibatkan komunitas seperti dialog.

“RRI Ambon melakukan kegiatan dialog dengan Fakultas Hukum Unpatti, ini dalam rangka mendukung agenda nasional pilkada serentak, apalagi mahasiswa merupakan komunitas yang harus diberikan pencerahan,” ujar Budi kepada wartawan di sela-sela kegiatan tersebut.

Baca Juga: Aska Minta Pemkot Kembalikan Fungsi Terminal Sesuai Aturan

Mahasiswa kata Budi, sebagai pemilih pemula harus terlibat aktif dalam transisi kepemimpinan yang dilakukan melalui pemilu dan pilkada yang berjalan setiap lima tahun sekali.

Jika mahasiswa sebagai pemilih pemula tidak diberikan edukasi tentang demokrasi dan pilkada, maka ditakutkan peran serta mahasiswa akan menurun, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi corong bagi suksesnya pilkada, baik pilgub, pilbup dan pilwalkot di Maluku.

“Prinsipnya LPP RRI Ambon terus nemberikan nuansa infomasi bagi pemilih pemula untuk dapat memberikan suara dengan asas pemilu jurdil dan luber,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Hukum Hendrik Salmon, mengapresiasi langkah RRI Ambon dalam mengedukasi pemilih pemula melalui kegiatan dialog dengan tema demokrasi.

“Sebagai pimpinan fakultas, kami mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan bersama RRI dalam mengedukasi kesiapan menyongsong pilkada di 27 November,” ujar Salmon.

Menurutnya, belajar dari pengalaman pemilu lalu, ternyata peran KPU, Bawaslu serta media sangatlah baik yang tergambar dalam penanganan konfliknya tidak terlalu banyak.

Seandainya peran dari media tidak signifikan, pasti konflik itu bermuara banyak di MK, sehingga mudah-mudahan di pilkada tidak ada konflik yang berakhir di MK.

“Sebagai pimpinan fakultas, saya mengedukasi mahasiswa sebagai pemilih pemula untuk tidak golput sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik sebagai ajang pembelajaran, sekaligus menentukan masa depan para pemimpin,” ucap Salmon.

Ditempat yang sama anggota Bawaslu Maluku Stevin Melay menegaskan, kegiatan dialog yang dilakukan RRI Ambon dan Fakultas Hukum telah membantu Bawaslu untuk menyuarakan kepada publik, khususnya mahasiswa yang adalah pemilih pemula untuk menjaga kualitas demokrasi.

“Mereka ini pemilih baru yang akan terlihat dalam pilkada, sehingga harus mendapat gambaran dinamika demokrasi yang nantinya terlibat sebagai pemilih pemula,” tandas Melay.(S-20)