AMBON, Siwalimanews – Pasca penetapan nomor urut Pasangan Calon (Paslon) dan diberikan waktu kurang lebih dua bulan untuk kampanye, empat kandidat yang ikut dalam kontestasi politik 2024 mulai memaksimalkan kerja-kerja politiknya menuju kemenangan.
Banyak percakapkan dan analisa publik tentang siapa yang berpeluang untuk memenangkan perhelatan 27 Nivember 2024 nanti.
Berbagai lembaga survey, hingga lembaga penelitian bahkan telah menerbitkan sejumlah data terkait electoral dan elektabilitas dari ke empat kandidat calon Walikota-Wakil Walikota Ambon tersebut.
Hasil survey sejumlah lembaga memperlihatkan Paslon Bodewin-Elly masih mengungguli para pesaingnya.
Melihat fenomena informasi dan juga data yang bersebaran, baik dijagat maya maupun ruang-ruang diskusi publik, Direktur Bedah Nusantara Research dan Consultan, Steve Palyama dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Kamis (10/10) mengatakan, secara kapasitas dan kapabilitas, baik kelembagaan maupun secara pribadi, tentunya tidak bisa menyalahkan fenomena dan isu, bahkan data-data yang telah beredar dimasyarakat itu yang kemudian menjadi konsumsi publik di Kota Ambon. Hal itu disebabkan oleh karena situasi politik di Kota Ambon.
“Memang agak unik dan berbeda dengan kondisi politik yang terjadi pada 10 Kabupaten/Kota lainnya di Maluku. Data-data yang disampaikan ke publik, baik lewat hasil survey maupun kajian sejumlah pihak yang berkompeten, tentunya memiliki strategi dan instrument tersendiri dalam mendeteksi atau mengukur sejauh mana fenomena tersebut menghasilkan nilai, baik secara electoral, maupun elektabilitas dan tingkat keberpihakan masyarakat pada pasangan atau kandidat tertentu,”tururnya.
Menurutnya, semua lembaga survey dan lembaga terkait lainya, tentu memiliki treatmen atau perlakuan tersendiri dalam mengukur peristiwa atau fenomena yang terjadi dimasyarakat berkaitan dengan kontestasi Pilkada Kota Ambon saat ini. Apapun hasilnya, itu sah-sah saja.
“Kami juga tidak berkewenangan menyatakan, bahwa itu hasilnya salah atau tidak, falid atau tidak, hal itu tidak menjadi domain kami. Akan tetapi, tentunya untuk kemudian menjadi sebuah edukasi dan juga referensi, kami kiranya dapat memberikan pendapat berdasarkan hasil kajian dan identifikasi yang juga di lakukan oleh kami,”ujarnya.
Dikatakan, dari hasil indentifikasi dan kajiannya, (bukan treatmen survey), pihaknya mendapati sejumlah data dan fakta, bahwa dalam proses-proses kerja pemenangan para Paslon, bahwa nampak trend positif/peningkatan yang dialami Paslon Agus Ririmasse dan Muhammad Novan Liem, termasuk juga pada Pasangan Taddy Salampessy-Emmilyh Dominggus Luhukay.
“Itu berdasarkan hasil kajian dan identifikasi tim Bedah Nusantara Research Consultan dilapangan. Jadi telah terjadi sejumlah perpindahan dukungan atau perubahan pilihan (swing voters) dari Paslon yang lain kepada Paslon AMAN maupun kepada Paslon Taddy Salampessy-Emmilyh Dominggus Luhukay,”Kata Palyama.
Ini juga turut didukung fakta adanya perubahan zona basis dari Paslon BETA dan Paslon Yance Wenno-Syarif Bakri Asyathri. Dimana ditemukan sejumlah wilayah atau titik simpul yang sebelumnya diclaim, kini telah mengalami perubahan warna menjadi milik AMAN.
Hal lain yang terindikasi menjadi penyebab terjadinya fenomena perpindahan dukungan itu adalah adanya situasi kepercayaan diri yang berlebihan atau over confidence.
“Selain itu, phisikologi yang dikenal dengan sebutan sindrom euforia elektoral survey, serta kepercayaan diri akan menang yang berlebihan dari Paslon BETA. Sehingga secara fakta lapangan, seringkali kerja-kerja tim pemenangan tidak maksimal, dikarenakan adanya fenomena sindrom tadi,”ujarnya.
Dan hal itu tambahnya, mesti menjadi bahan Evaluasi dan perenungan tersendiri bagi kedua Paslon yang ada, baik itu Paslon Bodewin Wattimena – Elly Toisutta, dan juga Paslon Yance Wenno – Syarif Bakri Asyathri dan Paslon lainnya, jika memang mereka ingin keluar sebagai pemenang pada Kontestasi Pilkada Kota Ambon di 2024 ini.
” Hasil kajian dan Identifikasi kami ini, kami sampaikan sebagai bahan kajian dan evaluasi dari semua pihak, tidak hanya pada Pasangan Calon, namun juga kepada semua elemen yang terlibat di dalam proses-proses Pilkada Kota Ambon ini, dan Hal ini tidak di maksudkan untuk mendiskreditkan pihak atau paslon tertentu yang sedang berkontestasi, tetapi ini murni hasil identifikasi dan kajian kami,”katanya. (S-25)