AMBON, Siwalimanews – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersinergi dengan DPR, menargetkan penyaluran listrik gratis kepada 3.300 rumah tangga tak mampu di Provinsi Maluku.

Penyaluran listrik gratis bagi ribuan rumah tangga tak mampu ini, melalui program bantuan pasang baru listrik (BPBL).

“Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses listrik kepada masyarakat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi,” jelas Koordinator Keuangan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Patar Robinson dalam acara sosialisasi program BPBL di Kelurahan Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (21/11) kemarin.

Ia menjelaskan, program BPBL dilaksanakan untuk menjangkau masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan yang belum mampu menyambung listrik karena ketidakmampuan bayar biaya pasang baru listrik sedang jaringan listrik PLN telah tersedia di depan rumahnya.

“Target seluruh Indonesia tahun ini adalah 150.000 rumah tangga kurang mampu yang tersebar di 36 provinsi. Hadirnya program BPBL diharapkan mampu mengurangi susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga,” jelas Patar.

Baca Juga: PN Tual Terbitkan Surat Annmaning Pertama untuk Kaidel-Sarkol

Patar mengingatkan, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan, seperti tidak dipasang oleh badan usaha yang terakrediasi dan tenaga teknik yang tersertifikasi tentu sangat berbahaya.

Sementara itu, anggota DPR Mercy Christy Barends pada kesmepatan yang sama mengaku, program BPBL diperjuangkan untuk masyarakat kurang mampu agar memperoleh akses listrik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Untuk itu, dirinya yakin, kehadiran listrik sangat penting disuatu daerah, karena mampu menggerakan pemerintahan, aktivitas masyarakat, perputaran ekonomi, pendidikan, dan komunikasi.

“Semoga masyarakat yang ada di Maluku Tengah bisa menikmati listrik dengan penuh suka cita, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dengan pesat,” ujar Mercy.

General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula, memberikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama yang baik dari berbagai pihak, sehingga program BPBL dapat berjalan.

“Rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik bisa seratus persen sesuai dengan program yang telah dicanangkan pemerintah,” ucap Awat.

Ditempat yang sama, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Zahlul Ikshan mengaku, kehadiran pogram BPBL merupakan bukti nyata perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan akses listrik bagi masyarakat.

“Saya yakin dengan adanya listrik, maka akan terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat, baik dari sisi pendidikan, kesehatan maupun perekonomian,” ujarnya.

Penerima manfaat program BPBL di Kelurahan Haruru Paskalina Nohi (27) mengaku, bantuan listrik tersebut ia gunakan untuk penerangan dan dispenser, sehingga dirinya merasa bahagia bisa punya listrik mandiri.

“Senang karena sudah kasih listrik gratis untuk memenuhi kebutuhan kami,” ujar Paskalina.

 

Penerima manfaat lainnya di Kabupaten Maluku Tengah Agustina Wutres (37) menuturkan, sebelum program BPBL hadir di rumahnya, ia belum bisa menyambung listrik sendiri, sehingga harus menyambung listrik ke tetangga. Dengan hadirnya program ini, maka bisa menggunakannya untuk penerangan, televisi, rice cooker dan dispenser.

“Terima kasih pemerintah atas bantuannya, saya terima dengan senang hati, bisa pakai sepuas-puasnya,” ungkap Agustina.(S-17)