AMBON, Siwalimanews – Sejak pagi hingga siang hari ini , ratusan calon penumpang tjuan beberapa Kota di Papua dan Papua Barat berebut tiket di Kantor PT Pelni Cabang Ambon, Sabtu (4/7).

Pantauan Siwalimanews  di Kantor Pelni terlihat ratusan calon penumpang ini duduk memenuhi seluruh kursi antrian di dalam maupun diluar kantor tanpa memperhatikan protokol kesehatan bahkan ada pula yang tak mengenakan masker.

Terjadi hal demikian, dikarenakan pihak Pelni juga tak menerapkan aturan tentang jaga jarak saat duduk maupun berdiri mengantri di loket tiket. Jika di beberapa pelabuhan dan bandara dibeberapa derah ada terlihat pengaturan jarak seperti ditaruh tanda silang ataupun tanda lainnya, namun di PT Plebi Cabang Ambon hal itu tak ada sama sekali.

Yoba calon penumpang tujuan Serui saat ditemui Siwalimanews mengaku, mereka berdesakan seperti ini, dikarenakan takut kehabisan tiket, sehingga tak lagi mempedulikan protokol kesehatan yang penting mengenakan masker,

“Selain itu juga tak ada tanda untuk setiap calon penumpang menjaga jarak, sehingga kita sebagai calon penumpang juga tak hiraukan yang terpenting kita dapat beli tiket,” ujarnya

Baca Juga: Ada Longsor di 10 Titik

Dijelaskan, untuk memperoleh tiket, setiap calon penumpang sudah harus memiliki berkas-berkas yang diminta sebagai syarat untuk keberangkatan, sebab jika tak ada berkas-berkas ini maka calon penumpang tak dilayani.

“Berkas yang harus kita lengkapi adalah surat hasil rapit tes, KTP dari Kota Serui, dan surat ijin keluar masuk Kota Ambon  serta surat dari tim gugus kota tempat tujuan kita dan semua ini saya sudah urus, sehingga hari ini saya kasih masuk ke Pelni sebagai syarat untuk keberangkatan,” jelasnya.

Wandi calon penumpang tujuan Jayapura kepada Siwalimanews mengaku, semua syarat untuk keberangkatan sudah dibuatnya, termasuk memenuhi sejumlah syarat dari PT Pelni yakni bertanggungjawab untuk melaksanakan protokoler kesehatan, bersedia test kesehatan berdasarkan surat ijin masuk keluar dan belum pernah ada kontak secara langsung dengan pasien corona.

“Semua berkas sudah saya siapkan, namun yang masih belum saya lengkapi adalah surat rapid test, sehingga saya belum diperbolehkan untuk membeli tiket,” ucapnya.

Sementara menyangkut tak ada penerapan protokol kesehatan saat melakukan antri kata Wandi, inilah resiko rakyat kecil, mau tidak mau yah harus berdesakan  seperti ini, jika tidak dipastikan akan kehabisan tiket.

Lagian juga tak ada petugas yang mengatur antrian baik itu di halaman depan Kantor Pelni maupun didalam, sehingga terjadilah hal seperti ini.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Ambon Samto yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, mengaku masih sementara rapat bersama jajarannya sehingga belum bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut.

“Saya masih rapat bersama teman-teman jadi nanti sekitar jam 5 sore baru saya kasih keterangan,” ucap Samto. (Mg-5)