AMBON, Siwalimanews – Angka stunting di Kabupaten Maluku Barat Daya di tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) bulan Desember 2024 presentasenya mencapai 7 persen.

“Sesuai data terakhir EPPGBM di tahun 2024 presentase stunting turun mencapai 7 persen,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Barat Daya, Marthen Rahakbauw kepada Siwalimanews di ruang kerjannya, Selasa (14/1).

Walaupun mengalami penurunan, namun menurut Rahakbauw, masih ada wilayah yang tinggi angka stuntingnya yakni, di Kecamatan Romang, Kecamatan Mndona Hyera, Kecamatan Wetang, Kecamatan Babar Barat dan Kecamatan Wetar Barat.

Untuk diketahui pada bulan September tahun 2023 kemarin, sesuai data data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat angka stunting  di MBD turun 9,49 persen.

Baca Juga: Angka Stunting di MBD Turun 9,49 Persen

Angka stunting di MBD sejak tahun 2021-2022 kemarin yang mencapai 12 persen, namun setelah semua pihak turun tangan untuk mengatasi penanganan stunting ini, maka sampai bulan September 2023 kemarin mengalami penurunan menjadi 9,49 persen, bahkan diakhir tahun 2024 turun lagi 7 persen.

Sementara itu menyoal tentang di tahun ini, apakah dinas memiliki program-program fisik, Rahakbauw mengaku, di tahun ini, Dinkes MBD memiliki beberapa kegiatan fisik yang akan dilaksanakan yang berasal dari DAK, yakni pembangunan gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat, rehab penambahan ruangan untuk Puskesmas Jerusu dan Puskesmas Sera.

“Selain itu juga bakal ada pembangunan rumah sinas di Lurang dan Wulur, serta pembangunan empat Pustu, diantaranya di Ustutun, Jerusu, Mndona Hyera dan Babar,” ungkap Rahakbau.(S-28)