AMBON, Siwalimanews – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan, kemunculan pulau tersebut sebagai fenomena alam biasa.

Dikatakan, gunung lumpur atau mud volcano seperti yang terjadi di Tanimbar, terkadang muncul di permukaan beberapa saat pasca gempa kuat.

Menurut dia, secara fesis, tekanan didalam lapisan kulit bumi  teraku­mulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen.

“Kata Daryono sebagaimana dikutip dari Detiknews, Selasa (10/1) gempa memberikan tekanan lebih pada lapisan plastic dibawahnya, saat tekanan dilapisan yang dalam mengendur, tekanan menyebar ke luar. kondisi tersebut memicu munculnya Pulau Baru.

Sementara Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku, Herfian Samalehu mengemukakan, kemunculan dataran yang mem­bentuk pulau baru di Tanimbar setelah gempa itu bisa disebabkan karena deformasi regional.

Baca Juga: Hurasan Kecam Pemda Belum Tuntaskan Dana Gempa

Dia memberi contoh, naiknya data­ran saat gempa menguncang Lombok, NTB, gempa saat itu mengakibatkan fenomena naiknya Pulau Lombok sebesar 25 sentimeter dari permukaan berdasarkan indikasi peta Satelit.

“Jadi fenomena oini bisa terjadi pasca gempa bumi yang menye­babkan deformasi regional,” kata Herfien sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Herfien yang merupakan lulusan Doktor Teknik Geologi UGM ini menduga yang sama terjadi saat gempa terjadi di Tanimbar.

“Dalam hal ini kenaikan daratan di Teinema Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan blok yang naik secara keseluruhan dalam hal ini tidak berpengaruh signifikan ter­hadap wilayah Tanimbar,” ujar dia.

Terpisah, itu Akademisi Unpatti Ferad Puturuhu menjelaskan, berdasarkan teori pembentukan ini, diakibatkan tumbukan lempeng yang menyebabkan magma naik ke permukaan dan membentuk pulau.

“Di beberapa negara pernah terjadi seperti itu, jadi saya men­curigai yang muncul itu adalah magma akibat tunjaman lempeng benua yang masuk ke lempeng samudera pada Banda datasmen,” ujar Puturuhu.

Seperti diberitakan, gempa deng­an magnitudo 7,9 yang melanda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, menyebabkan, sebuah pulau baru yang muncul di kabupaten tersebut, tepatnya di Desa Taneman Wuar­labobar, Kecamatan Tanimbar Utara.

Kades Tanamen Eric Uwuratuw dalam video berdurasi satu menit yang juga diperoleh Siwalima disebutkan, akibat dari gempa yang melanda KKT pada, Selasa (10/1) dini hari, sehingga munculnya, sebuah pulau baru ini, sehingga membuat masyarakat takut.

“Untuk itu saya selaku penang­gungjawab di desa ini, maka saya menginstruksikan semua warga untuk mengungsi sementara waktu karena kejadian aneh ini yang mengakibatkan masyarakat keta­kutan,” ucap Uwuratuw.

Uwuratuw juga minta atas nama warga Desa Tanamen kepada Pemkab KKT maupun Pemprov  Maluku untuk menindaklanjuti keanehan ini, sehingga dapat me­nenangkan warga desa.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Ambon, Luthfy Pary me­nyatakan, terkait fenomena pulau yang muncul di Desa Teinaman, pihaknya belum bisa menginfor­masikan lebih detail karena perlu kajian lebih mendalam.

Istilah yang mirip dengan feno­mena ini dikenal dengan “mud volcano”, tetapi perlu kajian lebih mendalam.

*Informasi yang kami peroleh belum lengkap apakah fenomena itu memang murni diakibatkan oleh dampak ikutan akibat gempa atau bukan, sejauh ini kami belum men­dapatkan informasi yang akurat,” ujarnya.(S-26/S-20/S-25)