TIAKUR, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya akan menerapkan program Core Values ASN berorientasi pelayanan Akuntabel, Kompeten, Harmonik, Loyak, Adaptif Kolaboratif atau BerAKHLAK.

Program ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah prioritas pemerintah pusat terkait dengan pembangunan SDM yang memiliki profil pekerja keras, dinamis, terampil dan menguasai Iptek.

Bupati MBD Benyamin Thomas Noach dalam sambutan yang dibacakan penjabat Sementara Sekda Daud Reimialy mengatakan seluruh ASN di MBD harus dapat menunjukan itikad baik untuk terlibat secara aktif dalam membangun daerah ini.

Pasalnya, sebuah daerah akan dikatakan maju kalau ASN memiliki akhlak yang baik serta loyalitas dan dedikasi yang tinggi kepada pemimpinnya secara berjenjang.

“Kita memiliki ASN yang berkualitas, namun perlu mendapat perhatian dalam segi pembinaan karakter sehingga berkontribusi bagi pembangunan daerah secara maksimal,” ujarnya.

Baca Juga: Parlemen Jalanan Demo Minta Percepat Izin Tambang GB

Konsep program ini menurut Noach, harus dipahami dengan benar pengertiannya, yang mana tidak terlepas dari peningkatan disiplin ASN yang berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaborasi.

“Pemerintah memberikan apresiasi atas sosialisasi program yang dilaksanakan hari ini. Semoga kegiatan sosialisasi ini dapat memperbaiki dan meningkatkan disiplin serta menumbuhkan budaya kerja yang baik menuju MBD yang hebat,” ujar Noach.

Sementara itu kabid Pengembangan Kompetensi BPSDM Maluku, Arif Uar dalam materinya menjelaskan untuk mewujudkan kinerja ASN yang maksimal maka harus berdasar pada kredibilitas yang dibentuk atas dasar profesionalisme dan kejujuran.

“Kejujuran dalam kepemimpinan merupakan akar dan modal dari terhindarnya tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan, bersosial dan bernegara,” jelasnya.

Kepemimpinan lanjutnya adalah suatu kewenangan yang disertai kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan untuk menggerakkan orang-orang yang berada di bawah koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan.

Dikatakan, proses kepemimpinan perlu diterapkan pada tiga hal utama yaitu membangun integritas dan akuntabilitas kinerja organisasi, mengelola budaya kerja dan membangun jejaring kerja dan kolaborasi.

“Kalau kita lihat, salah satu indikasi rendahnya kualitas ASN adalah adanya pelanggaran disiplin yang banyak dilakukan oleh ASN. Padahal pemerintah telah mengeluarkan regulasi tentang disiplin ASN yang semestinya diterapkan,” tuturnya.

Oleh sebab itu, kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan fungsi dari sekretaris atau dalam hal ini reformer sendiri untuk dapat melaksanakan koordinasi penataan dan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perencanaan dan evaluasi, surat menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, prasarana dan sarana serta hubungan masyarakat.

Sementara itu, Reformer Yeni K. Mozes, lewat sosialisasi ini mengatakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan MBD selain melakukan sosialisasi ASN BerAKHKLAK, akan mengoptimalkan pemanfaatan absen elektronik guna meningkatkan kedisiplinan pegawai. (S-28)