Polisi Temukan Dugaan Kecurangan Volume Minyak Kita

AMBON, Siwalimanews – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kepulauan Tanimbar, yang tergabung dalam satuan tugas Pangan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), menemukan dugaan kecurangan dalam penjualan minyak goreng subsidi “Minyak Kita”.
Dari hasil pemeriksaan, volume minyak dalam kemasan botol ukuran 5 liter hanya berisi 3,72 liter.
Kasat Reskrim Polres KKT, AKP Handry Dwi Azhari dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Selasa (18/4) menjelaskan, pengecekan yang dilakukan pada Selasa (11/3) kemarin di sejumlah toko oleh tim Satgas Pangan yang melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Polres KKT, serta Dinas Perindagnaker KKT.
Selain kemasan 5 liter, tim juga menemukan kemasan 1 liter yang volumenya hanya 910 ml.
“Saat pengecekan, kami menemukan adanya ketidaksesuaian antara volume yang tertera pada label dengan isi sebenarnya,” ujarnya.
Baca Juga: Kadis ESDM Diminta KooperatifMinyak Kita lanjutnya, yang tersedia di distributor wilayah Kepulauan Tanimbar umumnya diproduksi oleh PT Mahesi Agri Karya dan PT Wilmar Nabati Indonesia dalam kemasan plastik refill 1.000 ml. Sementara itu, minyak subsidi dalam kemasan botol 1 liter produksi PT Bina Karya Prima dijual Rp18.000, dan kemasan jerigen 5 liter produksi PT Berkah Abadi dijual Rp90.000.
Ia mengatakan, dugaan kecurangan terlihat pada kemasan jerigen 5 liter dari PT Berkah Abadi yang tampak seperti telah dikemas ulang.
“Tim membandingkan volume minyak dengan merek lain, seperti Bimoli dan menemukan perbedaan signifikan. Selanjutnya, investigasi mengarah ke toko Sabila, yang mendapatkan minyak dari Toko Hafiz. Setelah dilakukan pengecekan, toko Hafiz ternyata merupakan agen distributor minyak goreng Minyak Kita kemasan jerigen 5 liter dari PT Berkah Abadi. Di toko tersebut, tim menemukan sekitar 200 karton minyak, dengan masing-masing karton berisi 4 jerigen,”tuturnya.
Kepada Tim, pemilik toko Hafiz, Hanudin, mengaku mendapatkan pasokan minyak dari seorang bernama Agus Kurniawan yang berdomisili di Surabaya.
Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terkait dugaan kecurangan ini.
Selain memeriksa volume minyak, tim juga mengecek ketersediaan stok bahan pokok penting (bapokting) di wilayah Kepulauan Tanimbar guna memastikan stabilitas pasokan menjelang Ramadan. (S-25)
Tinggalkan Balasan