MASOHI, Siwalimanews –  Korban tewas dermaga ambruk pulau Hatta, Ke­-camatan Banda, Kabu­paten Maluku Tengah  bertambah, dari sebe­lum­nya 7 kini menjadi 8 orang. Korban yang terakhir meni­ng­gal dari warga Pulau Hatta yaitu Ibrahim Laibu, yang meninggal dalam perawatan di RSUD Banda, Kamis (31/10), pukul 06.50 WIT.

Demikian diungkapkan, Ka­bid Humas Polda Maluku, Kom­bes Areis Aminnulla, ke­pada wartawan di Ambon, Kamis (31/10).

“Untuk yang meninggal saat kejadian tercatat 7 orang, dan pada pukul 06.50 WIT tadi salah satu korban atas nama Ibrahim Laibu, warga pulau Hatta dinyatakan meninggal dalam perawatan di RSUD Banda,” ujarnya.

Sedangkan korban luka ri­ngan maupun berat, lanjut Kabid, saat ini masih dirawat di RSUD Banda.

Sementara itu, Kapolres Ma­luku Tengah, AKBP Herdi MK mengungkapkan, pihaknya akan menyelidiki ambruknya dermaga Pulau Hatta yang merengkut nyawa tim pemenangan maupun masyarakat saat kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malteng, Andi Manarswir-Tina Welma Tetelepta.

Baca Juga: Bongkar Bau Korupsi di Dinas PK Polisi Periksa Karo Barjas

Kata Kapolres, penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui penye­bab tragedi maut itu.

“Saat ini satuan reserse dan kri­minal Polres Malteng telah berada di Banda untuk menyelidiki. Pak Kasat Reskrim dan tim telah be­rangkat ke Banda pagi tadi untuk melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari para saksi,” ujar Kapolres saat dikonfirmasi Siwa­lima di Masohi, Kamis (31/10).

Kapolres menegaskan pihaknya akan berupaya mengungkap kebe­naran dari tragedi jembatan ambruk di pulau Hatta itu.

“Kami bekerja dulu, nanti akan kita update perkembangannya lagi,” ujarnya singkat.

PDIP Minta Usut

PDI Perjuangan Maluku mendo­rong aparat kepolisian Polres Ma­luku Tengah melakukan pengusutan terhadap jembatan Pulau Hatta, Kecamatan Banda, Rabu (30/10).

Ketua PDIP Maluku, Benhur George Watubun kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Kamis (31/10) menyampaikan turut berdu­kacita yang dalam atas musibah ambruknya jembatan di Pulau Hatta Banda Neira.

Dikatakan, kejadian yang meng­akibatkan 8 orang meninggal dunia dan sebagian mengalami luka-luka itu membuat dirinya merasa terpu­kul.

“Sebagai pimpinan partai peng­usulan pasangan AMANAT kami sangat terpukul dengan kejadian ini, makanya sejumlah agenda yang harus dilakukan di Jakarta harus kami batalkan sebagai wujud rasa tanggung jawab kami dengan ke­jadian tersebut,” ungkap Benhur.

Terhadap persoalan ini, Benhur pun mendorong aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan ter­hadap pekerja jembatan Pulau Hatta yang ambruk dan mengakibatkan korban jiwa itu.

Apalagi saat kejadian tersebut calon Bupati Andi Munaswir dan tim pemenangan dengan mendapatkan pengawalan aparat kepolisian. Artinya kejadian tersebut diketahui persis oleh aparat kepolisian yang mengawal.

“Kan kepolisian menugaskan per­so­nelnya mengawal calon bupati/wakil dan mereka yang bersama-sama calon. Jadi pasti mereka lebih tahu situasinya artinya itu tugas polisi dan kita dukung penuh,” ujar­nya.

Benhur menghimbau kepada struktur partai dan unsur pen­dukung di semua kabupaten kota untuk mewaspadai kondisi cuaca saat melakukan kampanye.

“Kami himbau kepada seluruh struktural partai, pendukung, teristi­mewa para calon kepala daerah di provinsi dan 11 Kab/Kota agar tetap waspada terhadap, cuaca, keadaan alam yang tidak bersahabat maupun situasi Kamtibmas dan kejadian-kejadian lain yang tidak kita inginkan dan prediksi sebelumnya,” beber Benhur.

Isak Tangis

Jenazah almarhum Ruslan Hura­san, yang meninggal dunia dalam pe­ristiwa ambruknya jembatan, telah tiba di rumah duka, Kamis (31/10)

Jenazah tiba dari Banda di pang­kalan speedboat Mamokeng, Desa Tulehu, pukul 10.40 WIT, dengan menggunakan speedboat berwana putih dan langsung diberangkatkan menuju rumah duka, di Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada pukul 10.50 WIT dengan menggunakan mobil ambulance.

Selanjutnya jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 11.30 WIT. Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga.

Terlihat sejumlah warga turut membantu mengangkat jenazah spead dipindahkan ke mobil ambulance dan selanjutnya menuju ru­mah duka dimana rratusan warga sudah memenuhi rumah duka.

Pelayat yang datang beragam, baik dari kalangan anggota DPRD, tokoh politik, tokoh agama, kolega, hingga lapisan masyarakat.

Banyaknya pelayat membuat rumah duka menjadi sesak, sehingga pihak keluarga terpaksa harus mem­batasi pelayat yang hendak masuk untuk melihat jenazah almarhum. Jenazah dikebumikan hari ini juga di pemakaman umum, Negeri Hitu.

Sementara itu, Wakil.ketua DPW PKB Provinsi Maluku, Asmin Mat­doan yang dikonfkrmasi Siwalima via pesan whatsapp mengatakan, sebelum dikebumikan, almarhum diserahkan secara kepartaian dari DPW PKB Provinsi Maluku kepada pihak keluarga. Yang mana proses penyerahan dari DPW ke keluarga dilakukan oleh Mukmin Refra seba­gai Wakil Ketua DPW PKB Maluku.

Diketahui, Ruslan merupakan satu dari delapan tujuh korban meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya jembatan di pantai Pulau Hatta, Banda, Rabu (30/10) kemarin.

Mereka ke Pulau Hatta, untuk melakukan kampanye Pilkada se­rentak tahun 2024. Ruslan juga merupakan ketua tim pemenanganan Paslon Bupati-Wakil Bupati Mal­teng, Andi Munaswir-Tina Welma Tetelepta.

Pelepasan

DPRD Maluku Tengah menggelar rapat paripurna khusus untuk memberi penghormatan terakhir bagi almarhumah Andan Teja Ning­sih Nurbati, Ketua Fraksi PKB, Kamis (31/10).

Rapat paripurna khusus pelepa­san anggota DPRD Malteng dua periode dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil Maluku Tengah 3 meliputi, Kecamatan Banda, Te­horu dan Telutih itu berlangsung penuh haru.

Andan ikut menjadi korban tragedi maut dermaga ambruk. Rabu sore kemarin.

Ketua DPRD Malteng sementara, Herry MC Haurissa yang memimpin jalannya paripurna itu pun tidak dapat menutupi kesedihannya, se­bab kejadian itu sama sekali tidak diduga akan merengus salah satu sosok humanis di lembaga rakyat Malteng.

“Almarhumah adalah salah ang­gota DPRD Malteng yang memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi bagi masyarakat dan daerah Mal­teng. Sungguh kami semua sangat terpukul dari peristiwa ini. Doa kami semua mengiringi perjalanan almar­humah keribaan ilahi,semoga almar­hum diterima disisi Allah SWT, dan kepada keluarga terutama anak anaknya diberikan kekuatan dan penghiburan,” unglap Haurissa sebelum memimpin penghormatan terakhir itu.

Di tempat yang sama Pj bupati Malteng, Rakib Sahubawa saat memberikan sambutan menyebut almarhumah sebagai salah satu Srikandi terbaik daerah Malteng.

“Almarhumah adalah salah satu Srikandi daerah Malteng yang pernah ada. Kami kenal baik sosok almarhum yang memiliki niat juang dan dedikasi yang tinggi bagi dae­rah dan masyarakat Maluku Tengah.

Secara pribadi dan pemerintah daerah kami menyampaikan rasa duka cita yang dalam, semoga budi baik dan dedikasi yang ditunjukkan selama hidup menjadi amal ibadah almarhumah. Doa kami semoga be­liau Khusnul Khatimah,” ungkap­nya.

Dermaga Ambruk

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh orang pendukung Calon Bu­pati dan Wakil Bupati Maluku Te­ngah Andi Munaswir-Tina Elma Tetelepta, Rabu (30/10), tewas setelah jembatan di Pulau Hatta, Kecamatan Banda, ambruk.

Amran, satu warga Banda yang ada di lokasi kejadian mengatakan, Andi dan tim yang baru tiba di Pulau Hata, dijemput massa pendukung dengan tarian hadrat. Saat melalui jembatan atau dermaga beton, tiba-tiba jembatan ambruk, menewaskan tim sukses AMANAT dan warga sipil lainnya asal Pulau Hatta

Masih kata Amran, sebagian massa jatuh tercebur ke laut yang dangkal, lantaran dekat bibir pantai. “Pak Andy beruntung selamat,” kata dia di ujung telepon selulernya.

Korban yang dilaporkan tewas dalam kejadian ini yakni, Ketua tim pemenangan AMANAT Ruslan Hurasan dan anggota DPRD Maluku Tengah, Andan Teja Ningsi Nutbaiti.

Sedangkan lima korban lain adalah warga Pulau Hatta yang hadir menjemput pasangan AMANAT, yaitu Ketua RT. 01 Negeri Adm. Kampung Baru, Amrin Wala Ala Gono, Musbai Raharusun, Hasim Lapangan, Hamim Lapangan dan Salina Ladjali.

Sementara korban luka berat dan ringan berjumlah 11 orang dianta­ranya, 7 Luka berat Yaitu, Ajan Ha­san (Masyarakat pulau Hatta), Andi Zuabedah (Masohi) Arifin Lakembe (Masyarakat Neira Nusantara), Mif­tah Sabban (Masyarakat Neira Nusantara) Nur Santi (Masyarakat Neira Kampung Baru), Wasinta (Mas­yarakat Pulau Hatta), Heni (Masyarakat Pulau Hatta).

Sedangkan 4 korban luka ringan yaitu,  Nona Intan (Masohi), Faisal Tua­toy (Ambon), Husin Muhrim (Mas­yarakat Neira Rajawali) dan Calon Bupati Malteng, Andi Mu­naswir.

Sumber Siwalima lain menye­butkan, sekitar 30 menit setelah insiden, sebuah perahu kecil yang di Pulau Hatta dikenal dengan sebutan bodi, membawa para korban menuju Naira, dengan estimasi tiba dalam waktu 20-30 menit.

Polisi dan warga setempat saat ini masih mengumpulkan data lebih lanjut terkait penyebab serta dam­pak keseluruhan dari kejadian ini.

Insiden ini menambah duka bagi warga Pulau Hatta dan menjadi perhatian serius bagi tim pengama­nan kampanye. (S-10/S-18/S-27)