Pertamina Cuek Dipanggil Rapat Bahas Ketersediaan Mitan

AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina Patra Niaga Terminal Wayame cuek, ketika diundang rapat dengar pendapat oleh Pemerintah Kota Ambon.
Penjabat Walikota Ambon Dominggus kaya sedikit kesal karena ketidakhadiran pihak Pertamina, padahal sangat penting.
Sementara perum bulog, para distributor memenuhi undangan dari Pemkot Ambon untuk membahas ketersediaan stok kebutuhan masyarakat jelang puasa termasuk pihak PT Pelindo pun hadir.
Kita juga memanggil Pertamina untuk membahas ketersediaan minyak tanah namun sayangnya Pertamina tidak hadir,” ujar walikota dalam keterangan persnya di Balai Kota, Senin (17/2).
Ia menyebut akan meminta kepada dinas perindustrian dan perdagangan melakukan koordinasi dengan PT Pertamina kembali.
Baca Juga: Ronald Watumlawar Tergusur dari Kursi Sekda“Kita panggil Pertamina namun tahu kenapa mereka tidak hadir. Tapi saya sudah arahkan Disperindag untuk koordinasi dengan Pertamina,” tandasnya.
Sementara dari hasil rapat dengan para distributor, orang nomor satu di balai kota memastikan stok beras aman untuk beberapa bulan kedepan.
“Hasil rapat dengan Bulog maupun distributor mereka menjamin ketersediaan bahan pokok seperti beras cukup memadai. Sebab jika dikalkulasikan, ada 1.420 ton beras yang masih ada sehingga bisa mencukupi kebutuhan 565 ton per bulan,” jelasnya.
Harga beras lanjutnya dijual 14.000 perkilonya. Kemudian ketersediaan untuk lima sampai 6 bulan kedepan.
Selain beras, stok bawang putih dan bawang merah juga masih mencukupi untuk kebutuhan di bulan Ramadan nanti. Termasuk bahan kebutuhan lainnya juga aman.
Hanya saja, lanjutnya, ada sedikit masalah terkait ketersediaan cabe, baik cabe rawit maupun cabe besar. Karena stok menipis.
“’Yang lain juga tidak bermasalah, hanya sedikit masalah di cabe rawit dan cabe besar, stok menipis,” ungkapnya.
Untuk mengatasi itu, pihak distributor diharapkan dapat bisa menjaga ketersediaan di pasaran nanti.
Sedangkan rapat dengan PT Perindo juga dilakukan terkait dengan proses bongkar muat di pelabuhan.
“Rapat dengan Pelindo untuk proses bongkar muat barang di pelabuhan. Mereka memastikan proses bongkar muat dilakukan selama 24 jam,” ujarnya.
Untuk diketahui jelang Ramadan, harga barang kebutuhan masyarakat di pasar tradisional Kota Ambon merangkak naik.
Ikan misalnya, harga cukup tinggi. Rata-rata satu tumpuk ikan selar seharga Rp 20 ribu, kemudian ikan tongkol per ekornya Rp 30 ribu ukuran sedang.
Hal ini juga diperparah dengan cuaca kurang bersahabat sehingga hanya sedikit nelayan yang melaut. (S-29)
Tinggalkan Balasan