Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Jadi Kunci Utama Perkuat Perekonomian Desa
PENJABAT Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Tengah Jauhari Tuarita menghadiri dan membuka Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan. yang berlangsung dilantai II kantor (BAPPLITBANGDA). Masohi, Kamis (17/10).
Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan Edukasiku) ini di ikuti puluhan pendamping desa dan petugas program Tekad. Program ini sendiri di inisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Maluku.
Penjabat Sekda, Jauhari Tuarita dalam sambutan menyatakan, Gerakan Nasional Cerdas Keuangan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Maluku, khususnya di wilayah desa atau kelurahan dan kecamatan di Maluku Tengah.
“Saya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. kepada Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Maluku dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Maluku atas inisiatif luar biasa ini. Program ini adalah langkah strategis yang akan memberikan dampak signifikan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan keuangan,” ujarnya.
Menurutnya, peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi kunci utama dalam memperkuat perekonomian desa. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang layanan keuangan, masyarakat desa diharapkan mampu mengakses berbagai produk dan jasa keuangan yang tersedia, mulai dari simpanan, kredit, hingga asuransi.
Baca Juga: DPRD Minta Pemda Maksimalkan Pembinaan Olahraga Prestasi“Program ini juga akan membantu masyarakat dalam memahami pentingnya perencanaan keuangan yang bijak, sehingga kita dapat mengelola pendapatan dan aset dengan lebih baik untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang. Para pendamping desa dan petugas tekad, adalah garda terdepan dalam menggerakan roda ekonomi di desa-desa. Oleh karena itu, peran serta dari pendamping desa dan petugas Tekad dalam program ini sangatlah vital,” tambahnya.
Tentu sembung Tuarita, petugas Tekad diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat, tidak hanya sebagai pendamping dalam pengelolaan program ekonomi, tetapi juga sebagai fasilitator yang mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan.
Dirinya yakin, melalui sinergi antara pemerintah daerah, OJK, FKLJK, serta seluruh elemen masyarakat, kita dapat mendorong pembangunan ekonomi desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Harapan kami bahwa Program Tekad yang sudah berjalan di beberapa desa tentu akan semakin kuat dengan adanya dukungan dari program literasi keuangan ini,” timpalnya.
Tuarita juga mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pelaksanaan kegiatan hari ini, tetapi menerapkannya dalam keseharian di masyarakat dengan harapan agar semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, serta mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang didapat dalam melayani masyarakat untuk kemajuan Maluku Tengah yang lebih baik kedepannya. (S-17)
Tinggalkan Balasan