AMBON, Siwalimanews – Universitas Airlangga sebagai salah satu institusi pendidikan di Indonesia Timur yang berkolaborasi dengan Universitas Pattimura melalui pengabdian dermatologi dan venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, bersama Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA), melakulan penguatan bagi para tenaga kesehatan di Maluku, tentang bahaya penyakit kulit dan kelamin.

Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari tim pengmas FK UNAIR itu berlangsung di aula FK Unpatti, Poka, Sabtu (22/6).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, khusus dibidang kulit dan kelamin, mengingat ketersediaan pelayanan kesehatan kulit dan kelamin yang belum merata di Indonesia, termasuk di Maluku.

Pengabdian masyarakat atau Pengmas sendiri menjadi satu dari tiga pilar tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh sivitas akademika. Karena lewat Pengmas, terjadi transfer pengetahuan kepada masyarakat.

  1. Regitta Indira Agusni selaju Ketua Panitia Penyelenggara, usai kegiatan tersebut kepada wartawan menjelaskan, di Maluku sendiri, baru terdapat 5 dokter ahli kulit, dan itu tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Maluku. Apalagi, dari data Kementerian Kesehatan Maluku termasuk paling tinggi penderita penyakit kulit.

“Dengan 5 dokter ahli kulit di Maluku, maka tentu secara rasio itu masih jauh dari cukup. Apalagi berdasarkan data dari Kemenkes bahwa di Maluku ini penyakit kulit paling tinggi. Dan itu harus menjadi perhatian,”ujarnya.

Baca Juga: Enam Jam Diperiksa, Hanubun Dicerca Puluhan Pertanyaan

Untuk itu, UNAIR sebagai institusi yang juga melatih dokter umum untuk menjadi dokter kulit, dengan pelatihan semacam ini, diharapkan bisa membantu para Nakes di Maluku, terutama yang ada di Puskesmas-puskesmas yang notabennya lebih menjangkau masyarakat secara langsung, untuk nantinya bisa menjelaskan akan bahaya penyakit kulit maupun kelamin.

“Penyakit kulit tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini harus menjadi perhatian. Untuk itu, melalui kegiatan pengabdian ini, akses kesehatan kulit dapat menjangkau semua daerah, termasuk daerah kepulauan,”ujarnya.

Dia berharap, melalui kegiatan ini, ada akses dan ruang untuk kedepan dokter kulit di Maluku semakin bertambah, sehingga akses masyarakat tentang kesehatan kulit juga semakin luas.

“Kita berharap kedepan aka nada penambahan dokter kulit di Maluku,”harapnya.

Dia menambahkan, Tim ini akan terus berlayar bersama RSTKA untuk menjangkau daerah kepulauan lainnya di Maluku. Karena dengan itu, pihaknya sendiri akan mengetahui persoalan yang ada di daerah lain.

“Pelatihan penguatan terhadap tenaga kesehatan ini berkelanjutan. Kedepan kita juga akan melakukannya di kabupaten/kota, daerah kepulauan lain. Karena kalau kita turun langsung, kita jadi tahu sendiri apa persoalannya,” katanya.

Diketahui, dalam kegiatan yang melibatkan para tenaga kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Ambon dan para mahasiswa Kedokteran Unpatti itu, juga dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy, dan Spesialis Kulit, dr. Hany.(S-25)