AMBON, Siwalimanews – Penderita Human Immunodeficiency Virus atau HIV dan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS menyebar hampir merata di wilayah di Kota Ambon.

Ini menjadi warning bagi pemerin­tah dan masyarakat karena jumlah­nya tidak tanggung-tanggung dari periode Januari sampai Juni 2023 berjumlah 174 kasus baru.

Penyebarannya berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Ambon, 22 kasus terdeteksi berada di wilayah Karang Panjang, Air Salobar, Wai­haong, Belakang Soya, Puskesmas Christina Martha Tiahahu, Nania, Hative Kecil dan Air Besar.

Kemudian RS Bhayangkara, RSUD Haulussy, RS Al-Fatah, RS Siloam, Balai Kesehatan Paru Masyarakat, Klinik Cidela dan RSUP Johanes Leimena.

Sedangkan untuk 1 kasus ditemukan di wilayah Rijali, Kilang Lateri, Passo, Poka, Benteng dan Halong.

Di tahun 2022 jumlah temuan sebanyak 271 kasus baru di Kota Ambon.

Namun secara kumulatif penye­baranya di Maluku untuk HIV sebanyak 2.284 kasus dan AIDS sebanyak 992 kasus sampai dengan tahun 2023.

Menyingkapi masalah tersebut Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon Jafri Taihuttu kepada wartawan di kantornya, Selasa (5/9) meminta kepada Pemkot Ambon harus mengambil langkah pencegahan.

“Mengingat sampai hari ini sesuai data Dinkes, HIV/AIDS berda­sarkan  jumlah, sangat mencemas­kan,” ujar Jafry.

Menurutnya kedepan pemerintah tidak hanya fokus pada pembangu­nan infrastruktur saja tetapi ma­nusia.

“Jangan hanya fokus pada pem­bangunan kota ini dari sisi in­frastruktur saja, tetapi juga jiwanya, mental masyarakat di kota ini,” pintanya.

Oleh karena itu, harus ada kebijakan bersama pemerintah dengan DPRD sehingga tidak sekedar bicara.

“Kita harap kedepan, Ambon tidak hanya kebal dari sisi badannya, tetapi juga jiwanya,” tandasnya.

Usia 448 tahun Kota Ambon dianggap matang dan telah me­nunjukan eksistensi sebagai ibukota provinsi.

Dengan begitu banyak sekali persoalan yang sudah dan yang belum dapat diselesaikan pemerin­tah saat ini.

“Banyak problem yang muncul di sana-sini, untuk itu, DPRD akan selalu bersama pemerintah untuk bergerak maju, karena persoalan ini sangat meresahkan,” urainya.

Belum lagi persoalan kemiskinan, PKL, pencari kerja yang jumlahnya mencapai 12 ribu belum lagi masalah  moratorium PNS dan lain sebagainya harus diselesaikan bersama.

“Jadi saya minta kedepan ini harus ada solusi. Ini  yang harus kita bangun ke depan, baik infrastruktur, jiwa dan mindset, agar Ambon semakin kuat,” tandasnya. (S-25)