AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku diminta untuk menyelesaikan sisa hutang labolatorium caterisasi jantung (Cath Lab) RS Hau­lussy.

Pasalnya sejak ta­hun 2017 hingga pe­nghujung tahun 2023, Pemerintah Provinsi Maluku belum mampu untuk menyelesaikan pembayaran sisa hu­tang cath lab yang tersisa 8.9 miliar rupiah.

Belum dibayarkan hutang pihak ketiga miliaran rupiah ter­sebut, kembali disoroti anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Pro­vinsi Maluku, Elviana Pattiasina.

Tercatat persoalan pembayaran sisa hutang cath lab terus digaungkan anggota Komisi IV itu, namun lagi-lagi Pemprov terkesan tidak serius untuk menyelesaikan pembayaran sisa hutang.

“Belum juga terealisasikan pembayaran sisa hutang laboratorium kateterisasi jantung atau Cath Lab pada RS Haulussy yang belum dilunasi alatnya sejak tahun 2017, ini harus diselesaikan,” tegas Pattiasina saat diwawancarai Siwalima, kemarin.

Baca Juga: Gedung Balai Seni Budaya Diresmikan

Cath Lab kata Pattiasina sangat penting bagi masyarakat Maluku sebab selama ini masyarakat harus membuang-buang uang ke Makasar padahal alat tersebut telah dimiliki RS Haulussy.

Selain itu, jika hutang cath lab diselesaikan dan beroperasi secara tidak langsung akan membawa manfaat bagi Pemerintah Daerah dengan mendongkrak pendapatan.

“Kalau Cath Lab ini beroperasi tentunya akan mendatangkan kontribusi pendapatan dan melalui kontribusi tersebut dapat membiayai operasional RSUD Haulussy sebagai rumah sakit pusat rujukan provinsi,” jelasnya.

Pattiasina menegaskan bila pendapatan RS Haulussy kembali membaik dengan beroperasinya Cath Lab maka kedepannya tidak membebani pemerintah daerah dengan harus membiayai RSUD.

Karenanya, Fraksi Partai Demokrat meminta perhatian pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikannya agar segera tuntas dan dioperasikan.(S-20)