AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon menanam sedikitnya 200 anakan sukun sedangkan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) menanam 30 anakan sukun.

Penanaman ini sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengenalkan sukun sebagai salah satu pangan lokal.

Penjabat  Walikota Ambon, Bodewin Wattimena didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ambon dan seluruh forkopimda menanam sebanyak 50 anakan Sukun, yang berpusat di Kebun Jemaat GPM Lateri, Selasa (14/2).

Dalam sambutannya walikota mengaku di Kota Ambon sendiri, setiap waktu ada pembibitan yang dilakukan di Negeri Latuhalat. “Hari ini secara simbolis ditanam sebanyak 50 anakan. Tetapi sebetulnya, telah disiapkan sebanyak 200 anakan Sukun dibagi kepada para petani, untuk selanjutnya akan ditanam diberbagai wilayah di Kota Ambon,” kata walikota.

Pencanangan gerakan tanam sukun menurutnya mengikuti arahan dari pemerintah provinsi yang pada saat yang sama melakukan penanaman di Dusun Tengah-Tengah.

Baca Juga: SMMI Serbu Balai Kota, Minta Kadis LHP Dievaluasi

Kenapa Lateri, lanjutnya, karena jemaat-jemaat dalam lingkup GPM ini, menjadi mitra yang membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan lokal di Kota Ambon.

Selain itu kenapa Sukun Latuhalat yang dikembangkan karena memiliki luar biasa.

Untuk itu ia berharap, pencanangan hari ini bukan sekedar serimoni, tapi terus meningkatkan produksi Sukun di Kota Ambon “Saya harap petani dapat memilih sukun sebagai primadona dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian,” tandasnya.

KKT Juga Tanam

Ditempat berbeda, pecanangan gerakan tanam sukun juga dilakukan di Kepulauan Tanimbar yang dipimpin Penjabat Bupati, Daniel Indey, Selasa (14.2).

Penanaman ini sendiri sebagai bentuk peningkatan kemandirian pangan lokal dalam rangka mengantisipasi krisis pangan global. Kepada Siwalima Bupati Daniel Indey menjelaskan, dipilihnya pohon sukun karena merupakan tanaman asli Indonesia yang bisa tumbuh menyebar termasuk di Kepulauan Tanimbar.

“Sukun memiliki manfaat lain yang hampir tidak diketahui oleh banyak orang. Secara tradisional, banyak orang yang memanfaatkan akar dan daunnya untuk mengobati beberapa jenis penyakit tertentu seperti radang sendi, asma, sakit pinggang dan sakit gigi. Sementara kulit batangnya juga bisa mengobati penyakit seperti luka lambung, malaria, dan lain-lain,” jelasnya.

Hal inilah kemudian lanjutnya, mengispirasi pemerintah untuk kemudian mendorong masyarakat menanam pohon sukun sebanyak-banyaknya dari sekarang,

“Hal ini untuk menjawab persoalan seperti tersebut pada tema yang diusung pada kegiatan pencanangan menanam sukun hari ini.” ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya juga mengajak masyarakat menggunakan lahan kosong untuk menanam sukun.

“Kita hari ini menanam 30 anakan Sukun yang berlokasi di dibelakang kantor bupati,” tandasnya.

Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong yang untuk ditanami pohon sukun.(S-25/S-26)