AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena berjanji akan memberikan tempat bagi ibu-ibu Papalele di dalam gedung baru Pasar Mardika.

Saat ini ibu-ibu Papalele belum memiliki lokasi yang tetap untuk berjualan. Mereka masih menduduki badan jalan sebagai tempat untuk mengais rejeki.

Tidak hanya itu, ibu-ibu Papalele juga kerap kali berurusan dengan petugas Satpol PP. bahkan rela untuk di usir dari lokasi tempat berjualan.

“Nanti saya akan dilihat lokasi untuk ditempati oleh pedagang khususnya ibu-ibu Papalele,” kata Walikota saat bertemu dengan para pedagang asal Negeri Hatalai dalam program Walikota Jumpa Rakyat atau Wajar, Rabu (31/1).

Ia mengaku sudah mendengar aspirasi yang disampaikan ibu-ibu Papalele dari sejumlah negeri lain dengan keluhan yang sama. “Apa yang telah disampaikan oleh Ibu Sin, selaku pedagang Papalele juga sudah disampaikan oleh masyarakat negeri lain di Kecamatan Leitimur Selatan. Hal itu disampaikan para pedagang Papalele lantaran sering diusir oleh petugas,” terang Walikota.

Baca Juga: WLI Ekspor 1.300 Ton Udang ke Tiongkok

Untuk itu, ia berjanji secepat­nya akan turun meninjau lokasi di Pasar Mardika bersama dinas terkait. Jika nantinya ada lokasi, maka para pedagang Papalele akan menempati lokasi itu.

“Nanti secepatnya, mungkin besok kita akan turun tinjau Pasar Mardika sama-sama pak kadis Indag supaya kita lihat apakah ada tempat untuk mama-mama Papalele ini,” ujarnya.

Ia berharap, jika nantinya disediakan lokasi bagi pedagang Papalele, maka tidak boleh lagi berpindah-pindah tempat.

“Beta (saya) besar dan ada disini karena Papalele. Jadi tahu bagaimana pedagang Papalele ini berjualan. Untuk itu saya minta kalau nanti sudah disediakan tempat, jangan lagi pindah-pindah yah,” pintanya.

Selain soal lokasi pedagang Papalele, walikota juga mendapat keluhan terkait dengan rusaknya jalan ke Negeri Hatalai.

Menurutnya, masyarakat meminta agar status jalan dipastikan karena jalan di negeri Hatalai diperbaiki dengan anggaran Dana desa termasuk dengan lampu jalan.

“Lampu jalan, saya tanya apakah raja sudah dilaporkan kepada pemerintah atau belum. Persoalan ini terjadi hampir di seluruh Kota Ambon,” tandasnya. (S-29)