Pemkot-BPS Gelar Pembinaan Statistik
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar evaluasi pembinaan statistik sektoral.
Kegiatan yang dipusat di Balai Kota Ambon, Rabu (24/4) itu diperuntukkan untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Tenaga Kerja, sebagai sampel evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral tahun 2024.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Ronald H. Lekransy dalam pembukaan kegiatan mengatakan ada tanggung jawab yang diberikan kepada BPS untuk melakukan pembinaan statistik sektoral kepada kabupaten/kota.
“BPS hadir untuk memberikan pembekalan-pembekalan tertentu untuk menyiapkan data sektoral berdasarkan bidang kerja,” ujarnya.
Menurutnya, data sektoral ini dibutuhkan dalam Satu Data Indonesia (SDI), sehingga harus akurat dan secara fungsi harus bisa dibagi pakaikan.
Baca Juga: Sambangi PDIP, Ozan Serius Bertarung di Pilkada MaltengIa berharap dengan pelaksanaan pembinaan sektoral ini, Kota Ambon dapat kembali mempersiapkan diri mengikuti penilaian EPSS sebagaimana keberhasilan yang dicapai tahun 2023, lewat penghargaan Anugerah Aninditha Wistara Data, dengan skor yang diharapkan bisa lebih tinggi.
Lanjutnya, Ini juga butuh komitmen yang kuat serta kerja bersama para pemanngku kepentingan untuk bagaimana menyiapkan data statistik sektoral Kota Ambon yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dimanfaatkan dalam menunjang perencanaan pembangunan.
“Data menjadi instrumen utama dalam menyiapkan upaya-upaya strategis guna menjawab persoalan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Ahli Madya BPS Kota Ambon, Barbalina Masela dalam presentasi mengatakan penyelenggara kegiatan statistik dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.
Selain itu penyelenggaraan statistik juga harus menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi kegiatan oleh penyelenggara kegiatan statistik. Serta yang terakhir, terciptanya sistem yang anda efektif dan efisien.
“Jangan sampai data yang sama atau kegiatan yang sama diselenggarakan oleh OPD yang berbeda. Itu penting, sebab nanti keluarkan uang dan tenaga yang banyak, padahal cuma satu data yang dibutuhkan,” pungkasnya.(S-29)
Tinggalkan Balasan