AMBON, Siwalimanews – Tim Pengendali Inflasi Dae­rah (TPID) Pemerintah Kota Ambon memastikan stok pangan menjelang pe­rayaan natal dan tahun baru aman.

Kepastikan tersebut di­sam­paikan setelah TPID Pemkot Ambon menggelar rapat kordinasi bersama sta­keholder membahas keterse­diaan bahan pokok bagi masyarakat Kota Ambon menjelang perayaan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 1 Januari nanti.

Rapat tersebut berlang­sung di Balai Kota Ambon bersama stakeholder seperti Bulog, beberapa Distributor, PT. Pelindo termasuk per­tamina.

“Selama dua hari ini, kita telah berkomunikasi dengan semua stakholder, baik Bu­log, para distributor, PT. Pelindo, termasuk Pertamina untuk minyak tanah. Pada prinsipnya setelah kami dis­kusi panjang lebar disim­pulkan bahwa seluruh bahan pangan khususnya untuk kebutu­han Nataru aman,”jelas Penjabat Walikota Ambon dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Rabu (18/12).

Menurutnya, Bulog dan para distributor yang dimintai laporan telah menyatakan bahwa stok kebutuhan pangan seperti Beras, Terigu, Telur, Bawang Putih dan Bawang Merah masih mencukupi. Bahkan stok tersebut diperkirakan hingga mema­suki bulan Ramadhan tahun depan.

Baca Juga: Eks Gubernur Diduga Kuasai Sejumlah Aset Daerah

Selain itu, PT. Pelindo juga siap dalam aktivitas bongkar muat terha­dap kapal-kapal yang masuk mem­bawa bahan pangan. Kendati begitu, Kaya mengakui bahwa memang ada beberapa bahan kebutuhan yang harganya naik, namun masih terjangkau bagi masyarakat.

“Untuk itu masyarakat tidak perlu panik dan melakukan pembelian yang berlebihan agar kita semua dapat merayakan Nataru dengan baik,” harapnya.

Sementara itu, terkait minyak tanah yang sempat terjadi kelangkaan, Kaya menjelaskan telah dilakukan koordinasi bersama Pemerintah dan DPRD Provinsi untuk pengawasan.

“Pertamina juga telah melakukan ekstra droping 10 persen dari kebutuhan masyarakat kota Ambon, sehingga dipastikan stok minyak tanah juga aman,”terangnya.

Pemerintah Kota Ambon, melalui OPD terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus memperketat pengawasan terhadap oknum yang sengaja melakukan pembelian minyak tanah dalam jumlah banyak, untuk dijual kembali dengan harga tinggi.

“Jika kedapatan tentu akan kita berikan teguran, karena tindakan seperti ini sangat merugikan masyarakat yang tengah mempersiapkan diri memasuki Nataru, “pungkasnya. (S-29)