PEMERINTAH Kabupaten Maluku Tengah kembali meng­gelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Sabtu (2/11).

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menangani kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, dengan menyediakan pangan murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat.

Penjabat Bupati Malteng Raqib Sahubawa menjelaskan, GPM yang digelar itu adalah bentuk komitmen dari pemerintah daerah untuk mengurangi beban ekonomi masya­rakat sekaligus memberikan doro­ngan positif bagi para petani agar dapat tetap berdaya saing di pasar.

“Ini wujud komitmen kita untuk masyarakat Maluku Tengah, dalam merespon terhadap meningkatnya harga pangan dalam beberapa bulan terakhir. Kami berharap GPM dapat mengurangi beban ekonomi ma­syarakat sekaligus memberikan dorongan positif bagi para petani kita agar dapat tetap berdaya saing di pasar. Kami bekerja sama dengan para pedagang untuk menetapkan harga yang adil dan terjangkau,” tandas Sahubawa saat membuka kegiatan itu.

Kata dia,  disadari sungguh bahwa kondisi perekonomian saat ini memang sedang mengalami pukulan berat, dampak dari inflasi, sehingga sangat berpengaruh pada tingginya harga bahan pangan pokok dite­ngah-tengah masyarakat, dan dampak dari inflasi tersebut ten­tunya sangat membebani kemam­puan keuangan rumah tangga, sehingga menyebabkan berkurang­nya daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga kurang mampu atau rumah tangga miskin.

Baca Juga: Hadiri Paripurna Peringatan HUT Kota Masohi Bupati Ajak Semua Pihak Bangun Malteng

Guna menyikapi fenomena ter­sebut, selaku pemerintah daerah, tentunya  harus bertindak dan bergerak cepat dengan melakukan Gerakan Pangan Murah atau yang dikenal dengan GPM, dengan maksud agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar namun berkualitas.

“Perlu juga kami sampaikan,  dalam gerakan pangan murah ini kita tidak hanya bicara tentang harga pangan yang terjangkau semata. Kegiatan ini juga merupakan langkah strategis kita bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah, dengan mengembangkan segala potensi pertanian lokal yang kita miliki, agar kita dapat mengurangi ketergantungan pada impor pangan serta memperkuat ekonomi lokal,” jelasnya.

Sahubawa mengajak masyarakat untuk bersinergi membangun potensi pertanian pangan yang ada di kecamatan dan desa yang ada di Maluku Tengah ini.

“Alhamdulillah, melalui gerakan pangan murah hari ini, kami dapat menyediakan berbagai bahan pangan pokok masyarakat dengan harga murah dan berkualitas meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, telur, bawang merah, dan berbagai jenis pangan lainnya,” tambahnya.

Sahubawa meminta masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Namun demikian, perlu juga kami ingatkan, berbelanjalah sesuai kebutuhan dan jangan berbelanja berdasarkan keinginan, karena ketika kita berbelanja sesuai keinginan, maka akan menyebabkan kebutuhan pangan jadi meningkat, dan ketika kebutuhan meningkat, maka akan berpengaruh pada kenaikan harga, yang justru akan berdampak kepada masyarakat sendiri sebagai konsumen pangan,” tukasnya. (S-17)