PEMERINTAH Kabupaten Seram Bagian Timur melalui Dinas Pengendalian dan Keluarga Berencana dan KB melakukan kegiatan melaunching intervensi serentak pencegahan stunting di kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa. Program ini akan menyasar kepada ibu- ibu hamil, bayi, balita, serta calon pengantin di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur.

Bupati Seram Bagian Timur Mukti Keliobas mengatakan, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Olehnya, kegiatan intervensi serentak pencegahan penurunan stunting di setiap daerah, merupakan perintah pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan dan mendeteksi masalah gizi serta memberikan pengetahuan tentang pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi, guna menurunkan jumlah kasus stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur.

“Penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi harus berkolaborasi dengan stakeholder yang ada, sehingga angka stunting di SBT harus dilaksanakan dengan baik. Dan data sasaran harus diverifikasi pendataan dan divalidasi, melalui penimbangan, pengukuran, edukasi, intervensi bagi seluruh ibu hamil, bayi dibawah umur lima tahun yang harus dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran kita juga pantau ibu hamil untuk gizinya dan juga sanitasi di lingkungannya,” ungkap Bupati SBT, Mukti Keliobas, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di SBT di Desa Tansi Ambon.

Bupati menjelaskan, karena gizi dan lingkungannya sangat berpengaruh kembangnya anak. terhadap tumbuh kita ketahui bahwa tugas ini memang cukup berat, namun dengan upaya kerja keras kepala generasi Kabupaten Seram Bagian Timur yang berkualitas di masa yang akan datang.

“Saya juga menghimbau kepada camat, kepala desa, di wilayah masing- masing harus dapat mengalokasikan anggaran kepada posyandu sesuai peruntukannya. Untuk memper­oleh  makanan tambahan yang langsung diberikan kepada anak stu ting,” ujarnya.

Baca Juga: Anggaran Terbatas, DPRD Fokus Bahas Dua Ranperda

Dikatakan, disamping itu posyandu juga harus menjalankan tugas pendataan semaksimal mungkin, untuk mencapai target kedepan sehingga pencegahan stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

“Saya mengajak satuan tugas untuk melakukan kerja sama yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Seram Bagian Timur sehingga dapat mencapai target nasional penurunan angka stunting,”  harap bupati.

Sebelumnya, Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas  KB Kabupaten Seram Bagian Timur Ismail Sumakul mengatakan, tujuan dari kegiatan intervensi serentak ini untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu, serta mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi.

“Kegiatan ini merupakan berkelanjutan, olehnya kegiatan ini juga akan dilaksanakan secara serempak di 15 Kecamatan, yang disesuaikan dengan jadwal posyandu di desa masing-masing Kecamatan selama bulan Juni,” katanya.

“Diiharapkan agar tetap berjalan pada bulan dan tahun secara berkelanjutan,” ungkapnya. (S-27)