PEMERINTAH Kabupaten Maluku Barat Daya mengadakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten, bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati MBD. Kamis, (19/12)

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekda, Daud Reimialy didampingi oleh Kepala Dinas DPMD-PPKB, Ronaldo Noach, Sekretaris Dinas Kesehatan, Marthen Rahakbauw, Sekretaris TP-PKK, Yeny Mosez, Camat Maresela, C.A. Aswaly dan  dihadiri oleh Para Asisten, Pimpinan-Pimpinan OPD, Sekretaris TP.PKK Kabupaten Maluku Barat Daya, Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Mitra Kerja Camat Marsela, Kepala-Kepala Desa se Kecamatan Marsela dan Tokoh Agama.

Dalam sambutannya Penjabat Sekda MBD, Daud Reimialy meyam­paikan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menyusun rencana aksi yang lebih cepat dalam pelaksanaan strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Maluku Barat Daya. Pjs. Sekda berharap bahwa hasil rapat ini tidak hanya berhenti di ruang rapat, tetapi dapat berlanjut dengan koordinasi yang terus menerus di lapangan, demi mewujudkan penurunan prevalensi stunting yang signifikan.

“Kita semua harus bekerja dengan kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas, dan kerja berkualitas. Sinergi dan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk membangun generasi masa depan yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas,” pungkas Daud Reimialy.

Beliau juga menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam me­ningkatkan kualitas hidup ma­syarakat, khususnya dalam mem­bangun keluarga yang berkualitas dan mengatasi masalah stunting. Stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kese­hatan daerah, dan oleh karena itu, penanganannya harus menjadi perhatian serius.

Baca Juga: DPRD Minta Dikbud Segera Selesaikan Kenaikan Pangkat Guru

“Masalah stunting di daerah kita masih memerlukan perhatian besar. Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama bekerja keras dalam menurunkan angka stunting. Ini adalah tugas bersama karena anak-anak kita adalah penerus bangsa yang akan menentukan masa depan kita,” ujar Penjabat Sekda.

Selain itu beliau juga menggaris bawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penurunan stunting, yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, serta peran aktif masyarakat.

Pemerintah Kabupaten MBD berkomitmen untuk terus men­dukung upaya penurunan stunting melalui berbagai program dan kebijakan, seperti memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, mening­katkan akses terhadap makanan bergizi, serta menye­diakan air bersih dan sanitasi yang layak.

Komitmen ini sejalan dengan tujuan nasional untuk menurunkan prevalensi stunting, yang menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pem­bangunan Jangka Menengah Na­sional (RPJMN) 2020-2024.            Daud Reimialy, mengingatkan bahwa meski berbagai program sudah dijalankan oleh SKPD terkait, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa program-program tersebut dapat diterima dan dimanfaatkan secara optimal oleh rumah tangga sasaran, sehingga berkontribusi nyata dalam me­nurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Maluku Barat Daya. “Tujuan kita bukan hanya me­nurunkan angka stunting, tetapi yang lebih penting adalah memas­tikan anak-anak kita bebas dari stunting,” tegasnya. (S-08)