MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Menparekraf) Sandiaga Uno memberi apresisasi yang tinggi kepada kota Ambon atas konsistensi dalam pengembangan ekonomi kreatif.

“Kami apresiasi kota ini yang konsisten mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Sumbernya inovasi dan kreativitas. Banyak kabupaten/kota belum masuki tahap jadi kota kreatif UNESCO, tapi Ambon sudah sejak 2019. Ini harus jadi inspirasi bagi Kabupaten/kota lain,” ungkap Menparekraf dalam acara Roadshow Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, yang digelar di Mall Ambon City Center (ACC), Minggu (11/9).

Sandiaga yang juga warga kehormatan Negeri Hutumuri, mengungkapkan, Ambon memiliki kekhasan, karena merupakan satu-satunya Kota di Indonesia yang menembus UNESCO Creative City of Music. Dan untuk membangun sebuah kosistem musik, maka pelaku sub sektor musik perlu mendapat dukungan/fasilitas pemerintah kota dan provinsi.

Sebagai salah satu sub sektor unggulan di Kemenparekraf RI, musik harus diperkuat ekosistemnya dan terus ditingkatkan kapasitas elemen terkaitnya. Salah satu pendalaman yang penting lewat diskusi dan tindaklanjut secara sistematis.

“Pasca Pandemi Covid-19 yang kini masuki masa endemi, kita akan rancang event musik di Ambon dengan mengundang para musisi lokal, nasional bahkan internasional. karena itu saya berharap dukungan pemerintah daerah dan musisi,” jelasnya.

Baca Juga: Menparekraf Akui UMKM Juruselamat Perekonomian

Disamping itu sub sektor Musik, lanjutnya, dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Banyak pelaku UMKM mampu ciptakan peluang usaha dan lapangan kerja termasuk sub sektor musik. Pemerintah sebagai supporting sistem. Jika semua bergandeng tangan, maka ekonomi kreatif pasti maju. Sebab , Ambon harus jadi episentrum musik di Indonesia Timur dan Indonesia pada umumnya,” tandasnya.

Sementara itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena menjelaskan, COVID-19 sangat terasa dampaknya juga di Ambon. Karena pandemi, banyak orang di-PHK, usaha tidak berjalan dengan baik, karena penerapan protokol ke­sehatan yang ketat, termasuk sektor ekonomi kreatif musik mandek.

Namun seiring COVID melandai, maka peluang sektor ekonomi kreatif maju dan berkembang makin besar. Keberpihakan pemerintah bagi UMKM dan musisi mulai bergairah, lewat program Jiku Bata (Sudut Balai Kota), pembinaan sanggar kreatif musik dan seni lainnya, serta kedepan ada rencana memiliki pasar oleh-oleh yang representatif.

“Khusus untuk Ambon City Of Music kita dorong potensi musik, minimal salurkan kemampuan mereka. Ada banyak sanggar yang kita bina, untuk menunjukan bawa City Of Music itu nyata di kota Ambon,” terang Wattimena.

Dalam kegiatan HUT ke- 447 Kota Ambon, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon juga mengadakan kolaborasi UMKM dan Live Musik selama event Mini Expo yang berlangsung di Pattimura Park.

“Pemkot menaruh perhatian pada UMKM yang kita terus dorong untuk berkenbang, ada banyak hal yang kita lakukan dan kita ingin fasilitasi umkm mulai produksi hingga pemasaran, salah satunya dengan pemkot sudah membuka E – katalog lokal untuk memberikan ruang yang cukup bagi UMKM untuk memasarkan produknya. Karena itu UMKM juga harus siap­kan diri agar dapat terobos masuk pasar nasional dan internasional,” pungkasnya.

Diketahui, Ambon jadi Kota/Ka­bupaten ke-30 di Indonesia yang menjadi sasaran program “Kabupa­ten Kota (KaTa) Kreatif” Kemen­parekraf RI. Workshop KaTa kreatif di ACC, melibatkan pelaku ekonomi kreatif sektor kuliner dan musik di Kota Ambon. (S-25)