AMBON, Siwalimanews – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, harga bawang merah melonjak di pasar tra­disional Kota Ambon mencapai Rp 41 ribu/kilogram dari harga sebelumnya Rp 31 ribu,

Padahal jumlah stok bawang merah yang ada saat ini seba­nyak 40 ton dan pekan depan akan masuk lagi 27 ton dari sen­tra produksi bawang di Pulau Jawa, namun sayangnya pem­prov tak mampu tekan harga bawang.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perda­gangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (30/11).

Pemprov Maluku beralasan, jumlah stok yang ada saat ini sebanyak 40 ton, tidak hanya melayani konsumen yang ada di Kota Ambon saja, tetapi disejumlah kabupaten di Maluku.

“Jadi bawang yang ada tidak hanya di suplai ke Kota Ambon saja, tetapi di distribusikan ke kabupaten seperti SBB, Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, SBT,” kata Elvis.

Baca Juga: Pemprov Belum Ajukan KUA-PPAS

Elvis mengakui, beberapa hari kedepan dengan masuknya stok bawang merah dari sentra produksi di Jawa Timur bisa mengatasi tingginya harga bawang yang mulai terjadi di awal bulan Desember.

“Satu minggu kedepan Bawang Merah sudah memasuki musim panen. sehingga harga diharapkan bergerak kembali turun. Dan rencananya akan masuk lagi 27 ton,” ungkapnya.

Untuk menekan laju kenaikan, disperindag Maluku terus melakukan pemantauan dengan mengandeng satgas pangan terkait kebutuhan dan harga bahan pokok, termasuk melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota juga dilakukan.

“Jadi semua kebutuhan tetap kita pantau bersama tim satgas dan di karapkan kedepan harga berangsur turun karena stok sudah mulai masuk, tandansya.

Ditambahkan selain bawang  merah, harga cabe juga mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional di Kota Ambon.

“Selain bawang merah, cabe juga mengalami peningkatan dari Rp 34 ribu/kilogram, menjadi Rp40 ribu sedangkan sedangkan kebutuhan pokok lainnya yang kita pantau relatif stabil,” tandasnya. (S-39)