Penjabat Bupati Maluku Barat Daya, Melkias M. Lohy, membuka dengan resmi kegiatan Rembuk Stunting yang dimotori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan topik Percepatan dan Penurunan Stunting Terintegrasi, yang ditandai dengan pemukulan tifa  yang berlangsung di Aula Kantor Bappeda Tiakur , Senin (28/10).

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah Daud Reimialy, Pjs Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten MBD, Yeny K. Mozes, staf ahli Bupati, para asisten, Camat Moa, Lurah Tiakur, kepala desa, UPT Puskesmas, kepala bidang terkait, serta Satgas PLKB BKKBN.

Pjs Ketua Tim Penggerak PKK Kab.MBD, Yeny Mozes, dalam sambutannya  menyampaikan bahwa stunting masih menjadi tantangan nasional dan di Kabupaten MBD Ia menyebutkan bahwa faktor pola asuh, gizi, lingkungan, ekonomi, dan budaya turut berpengaruh. “Sebagai mitra pemerintah, PKK perlu mendorong kolaborasi semua pihak sesuai tupoksi masing-masing,” ungkapnya, seraya mengapresiasi kerja keras berbagai pihak dalam upaya pencegahan stunting.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Pjs Bupati Maluku Barat Daya, Melkias M. Lohy, dalam sambutannya menegaskan pentingnya komitmen dan kerja keras seluruh pihak untuk menuntaskan stunting di MBD.

“Semua pihak jangan diam, gerakkan daya dan upaya yang ada. Dengan komitmen kuat, kita dapat tuntas dan bebas dari stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Benhur: Tahapan Pilkada tak Ganggu Kinerja DPRD

Beliau juga menekankan agar Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan desa segera menyusun strategi dan sinergi yang solid, khususnya bagi 117 desa dan 1 kelurahan yang menjadi fokus penanganan tahun 2024.

Melalui kegiatan ini, diharapkan ada komitmen dan sinergi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten, untuk menjalankan program-program pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi. (S-28)