BULA, Siwalimanews – Jembatan War Mer 1 di Kecematan Teluk Waru, yang dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupeten Seram Bagian Timur,, kini masuk dalam perencanaan pembangun baru oleh Balai Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Nasional Wilayah Maluku.

Pengambil alihan pembangunan jemabatan itu dari Pemkab SBT disampaikan PPK 2.6 Provinsi Maluku Melkianus Hitijahubessy dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (28/2).

Menurutnya, Jembatan Wae Mer yang dibangun oleh PU SBT ini menggunakan type Aramco, tipe ini memang memiliki kelebihan mudah dalam pelaksanaan serta pemeliharaan yang lebih murah. Namun salah satu kekurangan tipe jembatan aramco adalah, mudah rusak dan tergerus apabila banjir.

“Inilah yang menyebabkan Jembatan Wae Mer dalam kurun waktu hanya dua bulan mengalami dua peristiwa yang cukup memprihatinkan, yakni jebol dan ambruk akibat strukturnya yang tidak tahan dengan derasnya aliran air akibat curah hujan yang cukup tinggi, Untuk itu, BPJN Maluku berencana untuk melakukan perencanaan pembangunan baru Jembatan War Mer 1 dengan menggunakan struktur rangka baja A60 yang tentunya lebih permanen,” tulis Hitijahubessy

Ia menjelaskan, jembatan ini pada, Rabu, (26/2) kemarin harus roboh pasca curah hujan yang turun 4 hari berturut- turut, hingga membuat aliran air cukup deras menghantam jembatan. Alhasil luapan sungai yang deras itu membuat runtuhnya satu Aramco, sehingga menyebabkan rangka bailey yang terpasang pada saat bencana pertama sepanjang 15 meter ikut jatuh.

Baca Juga: 1,4 Ton Sopi Sitaan Lantamal IX Dimusnahkan

Kabar ambruknya jembatan Wae Mer ini, langsung disikapi oleh BPJN Maluku, dimana Kepala BPJN Maluku Moch. Iqbal Tamher, Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku Toce Leuwol, dan dirinya selaku PPK 2.6 Provinsi Maluku turun langsung ke lokasi guna meninjau kondisi jembatan dan memastikan proses perbaikan berjalan dengan baik.

“BPJN Maluku berusaha untuk membuat akses jalan lewat lintasan basah sambil mempersiapkan bahan guna pembuatan jembatan darurat/rangka bailey agar akses transportasi bisa normal Kembali. Apalagi jelang memasuki bulan Ramadhan 1446 H dimana masyarakat sangat berharap jembatan bisa diakses, sehingga mobilisasi bahan pokok tidak terganggu,” tandas Melkianus.

Ia mengungkapkan, jembatan ini berada tepat pada ruas jalan nasional Bula- Masiwang, yakni di Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru SBT. Untuk itu, apapun kondisinya, tentu saja menjadi perhatian serius dari BPJN Maluku, khususnya Satker PJN Wilayah II Maluku.

Oleh sebab itu, jika ada oknum-oknum yang menyebutkan seakan- akan jembatan tersebut dibangun oleh BPJN Maluku dan dua bulan sudah ambruk sehingga dipertanyakan anggarannya adalah pemberitaan yang sesat dan salah alamat.

“Justru pihak-pihak yang menuduh seperti ini yang patut dicurigai kejiwaannya, pasalnya semua orang di Maluku tahu kalau Jembatan Wae Mer 1 adalah jembatan yang dibangun oleh Pemkab SBT dan bukan BPJN Maluku. Bahkan BPJN Maluku telah melakukan perencanaan kedepan untuk membangun baru jembatan ini dari rangka baja yang lebih kuat dan tahan lama,” jelas Melkianus.

Jemabatan ini menurut Melkianus akan dibangun baru oleh BPJN dengan rangka baja agar kuat, sebab selain berbahaya bagi masyarakat dan kendaraan yang melintas, rata-rata jembatan-jembatan tersebut merupakan akses utama atau satu-satunya jembatan penghubung dari dan antar kabupaten.

“Dengan kondisi efisiensi anggaran yang sementara dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada semua kementerian, badan dan lembaga, tentu saja kita berharap perencanaan BPJN Maluku untuk bangun baru Jembatan Wae Mer 1 di SBT dan sejumlah jembatan ex-kabupaten yang gunakan type aramco bisa terlaksana,” harap Melkianus.(S-27)