AMBON, Siwalimanews – Keputusan Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Maluku untuk tidak memberangkatkan para atlet yang miliki potensi meraih medali emas di Pras Popnas wilayah V di Kota Palu Sulawesi Tenga, sangat disesali oleh para pelatih.

Padahal, berdasarkan surat rekomendasi Pengprov IPSI Maluku Nomor: 31/Pengprov.IPSI-Mal/VIII/2022, tertanggal 25 Agustus 2022 lalu, telah dijelaskan, bahwa atlet yang diberangkatkan ke Pra Popnas wilayah V, adalah para atlet yang meraih medali emas pada dua kompetisi terakhir di Maluku, yakni Gubernur Cup dan Walikota Cup.

“Sementara berdasarkan data rekap hasil juara Gubernur Cup dan Walikota Cup, atlet asal Kota Ambon, yakni pada kelas B Putra atas nama Fatir yang meraih medali emas, namun justru digantikan tanpa alasan yang jelas, dengan atlet peraih medali perak yakni Fathi Rizky Ramadhan,” ungkap pelatih tim Silat PSHT maupun SMK Al Wathan Andika Pasilan kepada wartawan di Ambon, Senin (5/9).

Hal yang sama juga kata Pasilan terjadi di kelas B putri, dimana atlet peraih medali perak atas nama Zahra Nuraini, justru menggantikan Najwa Suneth di kelas A Putri. Hal tersebut sangat disesali bahkan sangat merugikan para atletnya.

“Kita sudah latih anak-anak menuju prestasi, tapi tidak diberangkatkan, lalu gunanya raih medali emas untuk apa, sementara atlet yang diberangkatkan malah yang raih medali perak. Keputusan Pengprov IPSI Maluku ini sangat merugikan kami,” sesalnya.

Baca Juga: Jelang HUT TNI AL ke-77, Lanal Aru Gelar aksi Donor Darah

Ia mengaku, pihaknya juga telah mengkonfirmasi langsung hal ini ke Pengpriv Ipsi Maluku melalui Bidang Pembinaan Prestasi, namun tidak mendapat penjelasan yang tepat, sebab penilaian yang diberikan Binpres untuk para atlet yang berangkat maupun tidak, itu sangat tidak jelas.

“Secara kelembagaan, ini sangat dimerugikan, terutama anak-anak yang sudah raih pretasi terbaik mestinya berangkat, namun kemudian diganti dengan atlet yang lain, ada apa ini,” tandasnya.(S-25)