AMBON, Siwalimanews – Tim SAR meng­hentikan penca­rian Jersy Markus, nelayan asal Ne­geri Amahusu, Ke­camatan Nusa­niwe Kota Ambon.

Pria 39 tahun tersebut diketahui hilang sela­ma sepekan sejak 1 Maret saat hendak menyala­kan lampu pada rom­pon di tengah laut.

Usai tujuh hari pencarian dan ti­dak menemukan tanda-tanda ke­beradaan korban, operasi SAR ak­hir­nya ditutup, Sabtu (8/3).

“Upaya pencarian su­dah kita lakukan selama kurang lebih sepekan, namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban sehingga sementara kita hentikan pencarian, namun jika kedepan keberadaan korban berha­sil diketahui, maka Operasi SAR akan dibuka kembali, “ jelas Kepala Kantor SAR Ambon, Muhamad Arafah dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Sabtu (9/3).

Arafah menjelaskan, korban dike­tahui pergi menggunakan perahu untuk menyalakan lampu rompon pada tanggal 1 Maret sekitar pukul 18.00  WIT.  Namun hingga waktu pu­kul 22.00 WIT korban tak kunjung kembali.

Baca Juga: TPP Belum Cair, ASN Diminta Bersabar

“Inisiatif keluarga untuk meng­ecek korban yang berada di rompon pun berubah menjadi kepanikan, setelah mengetahui korban tidak berada di rompon. Para warga sekitar pun mencoba melakukan pencarian di waktu malam namun nihil ha­silnya,“ tandasnya.

Mendapat laporan pada tanggal 2 Maret, SAR kerahkan Tim Rescue Ba­sarnas Ambon menuju lokasi kejadian guna melaksanakan Operasi SAR.

Upaya pencarian dari hari pertama hingga hari ketujuh Tim SAR Gabungan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Setelah dilakukan evaluasi bersama dengan keluarga korban, Ops SAR resmi dihentikan dan ditutup.

“Keluarga korban berterima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang diantaranya, Basarnas, Polai­rud Polda Maluku, Bakamla, Babin­sa 1504, Polsek Nusaniwe, PMI Provinsi Maluku, SAR AAMB, dan Masya­rakat Amahusu yang sudah berusaha keras melakukan pencarian selama sepekan ini, “ungkapnya. (S-10)